Menu

Ahli Wanti-wanti Jangan Asal Minum Antibiotik, Ini Bahayanya Moms! Asli Ngeri…

05 November 2021 12:40 WIB
Ahli Wanti-wanti Jangan Asal Minum Antibiotik, Ini Bahayanya Moms! Asli Ngeri…

Para narasumber yang mengisi webinar peringatan World Antibiotic Awareness Week 2021 dengan tajuk: #TUNTASBERITUNTASPAKAI: Kebijakan Peresepan dan Praktik Penjualan dan Konsumsi Antibiotik di Indonesia, Jumat (5/11/2021). (Riana/HerStory)

Kemudian,  Prof. dr. Tri Wibawa, PhD, SpMK(K), selaku Guru Besar FKKMK Universitas Gadjah Mada, mengatakan, di Indonesia sendiri, antibiotik dipercaya sebagai obat yang manjur untuk segala jenis penyakit mulai dari demam sampai nyeri sendi.

Ya, antibiotik ini dapat dibeli di apotek, toko obat, dan bahkan warung yang tersebar di seluruh Indonesia. Kata Prof. Tri, masyarakat seringkali membeli obat di tempat-tempat ini sebagai bentuk pertolongan pertama pada penyakit ringan karena letaknya yang strategis, terpercaya, dapat diperoleh pada malam hari, dan memberikan akses yang mudah kepada obat-obatan esensial seperti antibiotik.

“Obat-obat ini seringkali dijual tanpa resep. Pasien menganggap bahwa pengobatan mandiri dengan membeli obat di apotek atau toko obat lebih mudah dan hemat biaya. Hal ini merupakan salah satu faktor yang membuat permintaan antibiotik sangat tinggi. Di sisi lain, antibiotik dapat dibeli dengan mudah, sehingga dapat menjadi pemicu berkembangan Antimicrobial Resistance (AMR) di Indonesia,” jelas Prof. Tri.

Prof. Tri lantas memaparkan, menurut penelitian yang telah dilakukan pada apotek dan toko obat di daerah perkotaan dan pedesaan di Indonesia, menemukan bahwa masyarakat dapat membeli antibiotik tanpa resep (proporsinya dapat mencapai dua dari tiga kunjungan). Meskipun antibiotik lini pertama seperti amoksisilin dan kotrimoksazol adalah antibiotik yang paling banyak diberikan, tapi  kekhawatiran bahwa antibiotik lini kedua termasuk sefalosporin juga diberikan tanpa resep.

“Hasil penelitian juga menunjukan bahwa konsultasi di toko obat seringkali tidak memadai. Seringkali antibiotik diberikan tanpa petunjuk penggunaan yang benar. Meskipun peraturan tentang penjualan antibiotik di Indonesia sudah jelas, tetapi dalam praktik, penjualan antibiotik tanpa resep ini masih banyak ditemukan di Indonesia, khususnya pada toko obat yang tidak resmi,” tambahnya.

Prof. Tri juga mengatakan, untuk mengatasi berbagai hal tersebut, penguatan implementasi regulasi merupakan salah satu cara untuk mengendalikan peredaran antibotik di masyarakat yang dapat berlaku sebagai pemicu resistensi antibiotik.

“Namun hal ini saja tak cukup untuk menyelesaikan keseluruhan masalah resistensi antimikroba. Pendekatan multi aspek perlu dilakukan untuk menyelesaikan persoalan ini, dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang menjadi pendorong praktik penjualan antibotik tanpa resep ini, seperti motivasi untuk memaksimalkan keuntungan dari toko-toko obat, tingginya permintaan antibiotik dari pelanggan, dan dorongan dari pemilik untuk bersaing dengan toko lainnya,” tuntasnya.

Nah, mulai sekarang bijaknya saat mengonsumsi antibiotik ya Moms. Semoga informasinya bermanfaat ya!

Baca Juga: Setop Moms! Antibiotik Sebaiknya Jangan Diberikan Tanpa Resep Dokter, Ini Cara Obati Batuk Pilek Anak ala Rumahan, Catat Ya!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan