Ilustrasi seorang wanita yang sedang mengalami depresi/gangguan jiwa.(Unsplash/Edited by HerStory)
dr. Muhammad Anwar Irzan menuturkan, program diabetes yang terfokus pada pengembangan diri akan membantu memperbaiki metabolisme, meningkatkan level kebugaran, dan mengelola berat badan serta risiko penyakit kardiovaskular.
dr. Muhammad Anwar Irzan melanjutkan, bagi mereka yang mengikuti psikoterapi, khususnya terapi perilaku kognitif, melaporkan kondisi psikologis yang lebih baik sehingga manajemen diabetes yang mereka terapkan pun menjadi lebih mudah.
Obat untuk diabetes maupun depresi adalah perubahan gaya hidup. Termasuk berbagai jenis terapi ditambah dengan olahraga teratur, dapat memperbaiki kondisi psikologis.
“Penderita diabetes diharapkan lebih memperhatikan tanda dan gejala depresi, misalnya kehilangan minat dalam kegiatan yang biasanya disukai, merasa sedih dan kehilangan harapan secara berkepanjangan, serta masalah fisik yang tidak terjelaskan seperti sakit punggung atau sakit kepal,” tutur dr. Muhammad Anwar Irzan, sebagaimana dilansir dari klikdokter.
Nah Beauty, jika kamu merasa memiliki tanda dan gejala depresi tersebut, segeralah mencari pertolongan medis. Nantinya, dokter atau pendidik diabetes dapat merujukmu kepada ahli kesehatan mental profesional.
Semoga artikelnya bermanfaat ya!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: