Menu

Mengenal Febty Febriani, Sosok Peneliti Wanita di Bidang Geofisika: Kunci suksesnya, Jangan Baperan!

11 November 2021 14:45 WIB
Mengenal Febty Febriani, Sosok Peneliti Wanita di Bidang Geofisika: Kunci suksesnya, Jangan Baperan!

Febty Febriani, Ph.D., Peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Febty merupakan salah satu dari 4 empat wanita peneliti Indonesia yang mendapatkan award L'ORÉAL-UNESCO FOR WOMEN IN SCIENCE NATIONAL FELLOWSHIP 2021. (Riana/HerStory)

“Saya bersyukur karena mendapatkan dukungan yang penuh dan maksimal dari suami, orang tua, dan orang sekitarnya, salah satunya adalah pembimbing kampus pada saat ia mengambil S2 dan S3 di Jepang, yaitu Prof. Katsumi Hatori. Beliau lah yang memberi dukungan kepada saya untuk terus bersemangat dan maju dalam mendalami penelitian-penelitiannya. Prof. Katsumi Hatori juga sampai sekarang masih terus berkarya dan menghasilkan penelitian-penelitian yang akan selalu menjadi inspirasi untuk saya hingga saat ini,” jelasnya.

Menjalankan S1, S2, dan S3 di bidang Geofisika, Febty akhirnya memiliki kepakaran di bidang tersebut dan telah membuat beberapa penelitian terkait gempa menggunakan beberapa metode yang ada. Lalu, apa sih yang melatarbelakangi Febty melakukan penelitian ini?

“Kalau ditanya apa yang melatarbelakangi saya melakukan peneltian ini adalah kita semua tahu bahwa Indonesia itu rawan gempa ya, artinya memang Indonesia itu harus membuat program terintegrasi bagaimana gempa bisa kita perkirakan jangga pendek, menengah, dan jangka panjangnya. Kami berkontribusi di jangka pendeknya, dimana kita membangun sebuah system dg metode yang tepat, shg metode yang kita bangun ini berlaku untuk semua gempa yang terjadi di Indonesia. Sekarang kita lagi berusaha nih, metode apa nih untuk Indonesia bagian barat, timur, tengah, kita coba beberapa metode hingga suatu hari harapannya satu metode buat semua gempa bisa kita bangun sistemnya dengan early warning system gempa di Indonesia,” terangnya.

Saat in, Febty sedang melakukan analisa pada data geomagnetik dalam rangka memetakan karakteristik heterogenitas kerak bumi Indonesia dan membangun sistem dengan metode yang divalidasi untuk menentukan prakiraan gempa jangka pendek dengan menggunakan data geomagnetik.

“Harapannya, kedua hal ini nantinya dapat digunakan sebagai early warning system untuk memperkirakan akan terjadinya gempa pada masa yang akan datang. Tentu akan ada banyak orang yang terbantu dan terinfokan mengenai akan datangnya gempa di suatu lokasi, dan pada akhirnya akan banyak sekali orang yang dapat terselamatkan dari kejadian gempa tersebut,” tuturnya.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman: