Ilustrasi pasangan yang memutuskan untuk childree. (Freepik/Edited by HerStory)
Misal kurang harmonis dengan pasangan, kesehatan seksual, bahkan anggapan pasangan yang kurang subur. Tak menutup kemungkinan bisa berujung dikucilkan.
Sedangkan untuk dampak positifnya, seperti bisa menjaga bumi untuk terhindar dari over populasi sehingga anak juga terhindari dari ancaman kehidupan yang kurang pasti.
Selain itu menghilangkan sikap egois orang tua yang kerap menaruh beban berupa ekspektasi pada anak yang bisa berdampak bagi kesehatan mentalnya kelak serta terhindar dari penyakit turunan.
Maka dari itu, mengambil keputusan childfree sejatinya harus didiskusikan bersama keluarga besar. Mengingat perspektif kultur budaya terlebih menilik secara agama dimana setelah adanya pernikahan tentunya akan memiliki keturunan.
Sebab pernikahan bukan cuma menyatukan dua insan yang saling mencintai, tetapi juga dua keluarga besar untuk bersatu.
Setiap keputusan yang diambil mengenai suatu pilihan tentunya harus melewati pertimbangan yang panjang dan matang dan merupakan hak siapapun, termasuk childfree tanpa terkecuali.
Semua kembali lagi ke prinsip masing-masing dengan menimang segala aspek dan penyelarasan diantara nilai sosial dan kultur supaya bisa mengambil keputusan yang tepat.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.