Ilustrasi pasangan yang memerhatikan hasil testpack. (Freepik/Edited by HerStory)
Oligomenore adalah istilah untuk periode menstruasi yang tak teratur berkisar interval 35 hari atau lebih antara setiap periode.
Amenore sekunder dikatakan terjadi jika sebelumnya Anda memiliki siklus menstruasi yang normal, tetapi tiba-tiba berhenti menstruasi selama 6 bulan atau lebih.
Baik diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 dikaitkan dengan peningkatan risiko terlambat dan tak adanya menstruasi (oligomenore dan amenore sekunder). PCOS dan obesitas dapat berkontribusi pada kondisi ini dan juga kekurangan berat badan, dengan wanita yang mengalami diabulimia pada risiko tertentu.
Menopause dini, juga dikenal sebagai kegagalan ovarium prematur, didefinisikan ketika alami menopause (waktu ketika wanita tak lagi menstruasi) sebelum berusia 40 tahun.
Penelitian oleh Sytrotmeyer et al, pada tahun 2003, menunjukkan bahwa diabetes tipe 1 dikaitkan dengan risiko masalah menstruasi yang lebih besar termasuk menopause dini. Menopause dini juga telah dikaitkan dengan kondisi autoimun lain seperti penyakit Addison dan tiroiditis Hashimoto, serta hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang kurang aktif).
Penelitian oleh Elbers et al, dari 2011, menunjukkan bahwa diabetes tipe 2 juga dikaitkan dengan tingkat menopause dini yang lebih besar.
Kanker endometrium, yang lebih sering terjadi pada wanita dengan diabetes tipe 2 dan PCOS, dapat menyebabkan infertilitas jika kanker tak didiagnosis dan diobati pada tahap yang cukup dini.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.