Ilustrasi seorang wanita yang sedang mengalami depresi/gangguan jiwa.(Unsplash/Edited by HerStory)
Penelitian menunjukkan stres dan depresi kronis terkait dengan peradangan dan dapat mengubah sistem kekebalan tubuh.
Penelitian lain menunjukkan depresi bisa menyebabkan peradangan kronis. Orang depresi cenderung mengalami gangguan autoimun, seperti sindrom iritasi usus, diabetes tipe-2, dan arthritis.
Orang dengan depresi mungkin mengalami penurunan libido, sulit terangsang, tidak lagi mengalami orgasme, atau mengalami orgasme yang kurang memuaskan.
Beberapa orang dengan depresi juga dapat mengalami masalah dalam hubungan dan dapat berdampak pada aktivitas seksual.
Orang dengan depresi dapat mengalami dampak gangguan tidur seperti insomnia. Kondisi insomnia dapat membuat seseorang merasa kelelahan, serta kesulitan menjaga kesehatan fisik dan mentalnya.
Kekurangan tidur dapat berdampak kepada masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, gangguan berat badan, dan beberapa jenis kanker.
Orang dengan depresi sering dilaporkan mengalami gejala gangguan pencernaan mereka seperti diare, muntah, mual, atau konstipasi.
Beberapa orang dengan depresi juga mengalami kondisi kronis seperti IBS (irritable bowel syndrome).
Asal tahu aja Beauty. depresi memang suatu gangguan mental yang dapat berdampak kepada kesehatan fisik. Tapi, dengan diagnosis, pengobatan yang tepat, perubahan gaya hidup, kamu bisa mengatasi atau meminimalkan gejala fisik yang diakibatkan oleh depresi.
So Beauty, jangan ragu untuk konsultasi ke psikolog atau psikiater apabila kamu merasakan gejala depresi ya!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: