Menu

Problematika Speech Delay dari Sisi Psikologis: Peran Ayah Krusial dalam Perkembangan Bicara Anak

24 November 2021 14:03 WIB
Problematika Speech Delay dari Sisi Psikologis: Peran Ayah Krusial dalam Perkembangan Bicara Anak

Psikolog Anak dari Tiga Generasi yang fokus menangani anak dan permasalahannya, Saskhya Aulia Prima, M.Psi (Instagram/@saskhya)

Gak cuma itu, selama dalam tahapan perkembangan berbicara, kata Saskhya, usahakan orang tua selalu menggunakan kata-kata yang benar pada anak. Ini berpengaruh pada kosakata yang diketahui anak dan pengertian anak akan kosakata tersebut nantinya.

"Dan terakhir jangan lupa jadi role model atau panutan yang baik dalam menerapkan bicara yang baik dan benar. Nah lalu kalau ngomongnya ekspresifnya yang ada beberapa yang bisa kita lakukan sehari-hari juga gitu, kita bisa juga membantu dari sisi psikologis nya kita kasih respon positif pada saat mereka mengeluarkan suara atau kata-kata baru. Misalny, dia ngomongnya num bukan minum, gitu terus kita bisa sambung dengan kata yang penuhnya tadi," lanjut Saskhya.

Kemudian, Saskhya pun memaparkan tentang cara mengatasi jika anak tersebut sudah tidak terkontrol amarahnya alias tantrum. Dikatakan Saskhya, tantrum adalah situasi ledakan emosional yang wajar dialami anak-anak usia 1 sampai 4 tahun karena berbagai macam hal. Orang tua pun harus melihatnya dari sisi wajarnya itu seperti apa.

“Kalau gomongin anak tantrum itu kita selalu merasa anak kita kayaknya nggak lebih oke daripada anak orang lain. Tantrum ini adalah situasi ledakan emosional yang wajar dialami anak-anak usia 1 sampai 4 tahun karena berbagai macam hal, tapi kita mesti liat wajarnya itu gimana, karena emang satu kali episode tantrum itu biasanya 20-30 menit. Tapi kalau anak tantrumnya bisa sering banget hampir setiap hari atau sehari bisa 5 kali lebih gitu, dan bukannya semakin tenang tapi malah tambah emosinya, makin membuncah sekali, hal itu mungkin perlu cek ke dokter tumbuh kembang anak atau juga ke psikolog gitu. Sebabnya, jangan-jangan masalahnya bukan tantrum. Masalahnya mungkin yang lain. Tantrum ini menjadi wajar ketika itu tadi, waktunya misalkan masih 20-30 menit per episode dan tidak terlalu sering gitu, terus makin lama juga semakin bisa ditenangkan. Jadi, intensitasnya semakin bisa turun dan tidak menyakiti diri sendiri sebetulnya. Nah, kalau tantrumnya gak bisa dikendalikan, jangan-jangan itu bukan tantrum, tapi masalah perkembangan lain,” pungkas Saskhya.

Nah, semoga informasinya bermanfaat ya Moms!

Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini 4 Dampak Psikologis bagi Anak dari Perselingkuhan Orangtua, Ngeri Banget!

Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Inilah Berbagai Penyebab Anak Jadi Speech Delay, Perhatikan ya Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman: