Menu

Catat! 5 Kesalahan Orang Tua Ketika Mengenalkan Makanan ke Si Kecil, Anak Bisa Jadi Rakus

03 Desember 2021 18:40 WIB
Catat! 5 Kesalahan Orang Tua Ketika Mengenalkan Makanan ke Si Kecil, Anak Bisa Jadi Rakus

Ilustrasi si kecil makan makanan pedas. (Freepik/komok.vm)

HerStory, Bekasi —

Sejumlah masalah kesehatan seperti obesitas atau gangguan tumbuh kembang seperti picky eater, bisa terjadi karena anak kebanyakan makan. 

Banyak anak mudah diberi makan karena menerima apa yang diberikan orang tua dan nggak bisa meminta yang lain.

Namun seiring bertambahnya usia, biasanya sekitar usia 3 tahun, anak mulai menyesuaikan diri dengan makanan. Ketika anak-anak masuk sekolah, saat itulah anak mulai membuat pilihan makanan sendiri.

Alangkah baiknya sebagai orang tua mengajari cara mengarahkan makanan yang menyenangkan dan kurang bergizi kepada anak-anak. Sayangnya, gak semua orangtua melakukannya dengan tepat.

Inilah 5 kesalahan yang cenderung dilakukan orang tua, seperti dikutip dari Parents.com:

1. Mengontrol makan permen

Kebanyakan orang tua menemukan cara untuk mengajarkan anak moderasi adalah dengan menjaga anak-anak tetap mengkonsumsi permen dalam porsi kecil.

Masalahnya adalah ketika porsinya selalu dikontrol, itu dapat membuat anak-anak menginginkan lebih banyak makanan yang dilaramg orang tua.

Apa yang harus dilakukan sebagai gantinya? Cukup berikan waktu seperti seminggu sekali ketika anak-anak dapat menikmati makanan sebanyak yang diinginkan.

2. Menempatkan makanan lezat di depan mata dan mengatakan tidak

Menempatkan makanan di depan mata dan mengatakan enggak secara terus-menerus kepada anak-anak itu hal yang bermasalah.

Mungkin berupa mengeluarkan sepiring kue dan terus-menerus memarahi anak untuk menjauh atau tidak mengizinkannya makan sesuatu di sebuah pesta ketika semua orang menikmatinya.

Yang harus dilakukan orang tua sebagai gantinya adalah memiliki tempat khusus untuk makanan di rumah. Ketika saatnya untuk menyantapnya, keluarkan dan makan di meja, lalu taruh kembali.

Berikan kebebasan pada anak untuk memilih apa yang mereka makan.

3. Memberi makan anak ketika mengatakan lapar

Tahun pertama kehidupan orang tua memberi makan anak-anak sesuai permintaan, terutama ASI atau susu formula.

Tetapi ketika anak memasuki dunia makanan, dari situlah mulai mengatakan “saya lapar” karena bosan, kesal atau sekedar ingin makan biskuit.

Apa yang harus dilakukan sebagai gantinya? Gabungkan apa yang disebut para peneliti sebagai “pemberian makanan berbasis struktur” ini adalah rutinitas makan di mana makanan dan camilan berada pada waktu yang dapat diprediksi dan dimakan di meja.

Hal ini memungkinkan anak-anak untuk fokus pada rasa lapar dan kenyang, tidak makan karena alasan tidak lapar dan mendapatkan jumlah makanan yang dibutuhkan.

4. Memberikan semua barang perhatian

Entah itu mengomel pada anak-anak untuk makan lebih sedikit, menghadiahi anak dengan permen, menjauhkan permen untuk disiplin atau mengatakan betapa buruknya ketika makan permen bagi kesehatan, semua ini hanya memberi perhatian lebih pada permen. Hal ini membuat barang lebih diinginkan.

Orang tua dapat menggantinya dengan menetralkan kekuatan barang dengan menyajikannya pada waktu yang dapat diprediksi, memungkinkan anak-anak menikmatinya tanpa rasa bersalah dan menciptakan apa yang disebut “kebijakan barang fleksibel.”

Ini adalah penawaran permen biasa sehingga anak-anak tahu apa yang diharapkan.

5. Mengabaikan efek stres

stres berlebihan dikaitkan dengan peningkatan asupan makanan padat energi secara keseluruhan. Banyak anak-anak stres tetapi orang tua mengabaikannya.

Menurut survey WebMD yang harus dilakukan orang tua sebagai gantinya adalah waspadai bagaimana stres mempengaruhi seluruh keluarga.

Mulailah dengan tiga perilaku yang membantu orang mengatasi stres makan seimbang. Aktivitas fisik dan tidur menjadikannya bagian dari rutinitas harian keluarga. Carilah penyebab stres tersembunyi untuk mengolahnya. 

Baca Juga: Momen Makan Makin Happy, Ini 3 Rekomendasi Baby Chair untuk MPASI yang Bisa Banyak Posisi! Pilih yang Mana Nih Moms?

Baca Juga: Jangan Dipaksa Terus Makan, Moms Wajib Tahu 'Kode' Anak Ketika Sudah Kenyang, Simak Baik-baik Ya!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya