Ilustrasi bayi sedang tertidur. (Unsplash/Gigin Khrisnan)
Lebih jauh, Prof. Rini memaparkan bahwa salah satu cara untuk mengatasi masalah tidur pada anak adalah dengan menerapkan sleep training.
Kata dia, sleep training merupakan metode intervensi perilaku untuk penanganan gangguan tidur. Adapun, kata Prof. Rini, tujuan sleep training ini antara lain untuk mengembangkan kemampuan dan kemandirian anak dalam menginisiasi tidur.
“Metode sleep training ini efektif dalam memperbaiki kondisi tidur anak, menurunkan angka gangguan tidur anak, dan menurunkan tingkat stress pada orang tua. Metode ini tak berbahaya dan tak berdampak negatif pada anak,” beber Prof. Rini.
Lantas, seperti apa metode sleep training tersebut? Dipaparkan Prof. Rini, sleep training ini terdiri dari 4 metode. Adapun, yang pertama adalah metode Extinction (cry-it-out), dimana anak dibiarkan tertidur hingga keesokan harinya tanpa pengecekan berkala di malam hari, termasuk dengan mengabaikan tangisannya apabila anak terbangun (kecuali jika anak sakit).
Yang kedua, adalah Graduated Extinction (Controlled Crying). Dalam metode sleep training ini, kata Prof. Rini, anak dibiarkan tertidur dan dilakukan pengecekan berkala setiap batas waktu tertentu. Jika anak menangis, hiburlah dengan sedikit sentuhan dan sedikit suara.
Selanjutnya, adalah Faded Bedtime, yakni menunda waktu tidur anak pada suatu malam, lalu majukan waktu tidur anak secara bertahap pada malam-malam berikutnya hingga sesuai dengan target waktu tidur anak.
Dan keempat adalah Scheduled Awakenings. Dalam menerapkan metode ini, orang tua perlu mencatat pola waktu terbangunanak di malam hari, lalu malam berikutnya anak dibangunkan (dengan sedikit sentuhan) 15-30 menit sebelum waktu anak biasa terbangun hingga anak kembali tertidur.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: