Ilustrasi perselingkuhan (Pinterest/Edited by HerStory)
Seseorang dapat selingkuh ketika mereka kurang percaya diri, lalu mendapat perhatian dari orang lain sehingga membuat mereka merasa penting dan diinginkan.
"Seorang peselingkuh mungkin juga sedang dendam pada pasangannya," sambung Nelson.
Tetapi keadaan itu tak konstan dan dapat berubah, jadi gagasan bahwa setiap orang yang berselingkuh pasti akan melakukannya lagi tak selalu benar, tegas Nelson.
Pada saat yang sama, seseorang yang gemar selingkuh memang ada. Tetapi mereka cenderung melakukannya karena memang kepribadian mereka seperti itu.
"Ada ketidakmampuan untuk berkomitmen pada monogami (menjalin hubungan dengan satu orang), tetapi juga tidak cukup jujur untuk meminta open relationship," imbuh Nelson.
Selain itu, tipe orang-orang seperti itu juga bisa jadi memiliki gangguan keterikatan atau narsisme, yang akan menganggap perselingkuhan bukan masalah besar bagi mereka.
"Kebutuhan mereka akan perhatian dan kekaguman tidak pernah berakhir," kata psikolog klinis Candace V. Love.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.