Ilustrasi anak marah. (Sriwijaya Post/Edited by HerStory)
Marah merupakan emosi yang normal dan sehat jika diungkapkan dengan tepat. Sayangnya, beberapa anak sering mengekspresikannya dengan cara yang gak sehat.
Mereka bertengkar saat bermain game dan berdebat saat melakukan sesuatu yang menyenangkan. Ketidakmampuan mereka untuk mengatasi emosi pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas hidup .
"Kemarahan yang dramatis dan terkadang menakutkan ini berasal dari "kurangnya bahasa", yang berarti bayi dan balita gak dapat memberi tahu apa yang salah, atau apa yang mereka butuhkan, jelas Meri Wallace, LCSW, terapis anak dan keluarga, dikutip dari Parents.
Moms pasti sudah sering melihat amarah Si Kecil yang meledak-ledak. Namun Wallace mengingatkan pentingnya kehadiran orang tua untuk mengajari anak-anak cara terbaik dalam menangani amarahnya.
Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan untuk mengatasi kemarahan Si Kecil :
Pada saat anak meluapkan amarahnya, terima itu. Katakan, "Moms bisa melihat kamu marah." Katakan pula bahwa, "Tidak apa-apa untuk marah." Yang paling penting, pastikan Si Kecil menyadari bahwa Bunda memahami emosinya, dan itu baik-baik saja. Tentu, Moms pun tidak ingin Si Kecil merasa harus menyembunyikan emosi mereka. Itu tentu tidak sehat.
Anak-anak secara alami tidak tahu kata-kata apa yang harus digunakan pada saat marah. Oleh sebab itu, Moms harus mengajari mereka apa yang harus dikatakan. Moms dapat memberi tahu bahwa dia harus berani mengungkapkan hal-hal yang membuatnya marah. Coba katakan kepada Si Keci, "Moms benar-benar ingin mendengar apa yang membuat kamu kesal. Jika kamu mengatakannya, Bunda akan lebih mengerti dan dapat membantu."
Selama beberapa generasi, tantrum dipandang sebagai upaya manipulasi. Para ahli menyarankan orang tua untuk membiarkan anak-anak menangis. Jika tidak, itu berisiko memanjakan Si Kecil dan merusak masa depannya.
Benar bahwa orang tua dapat jatuh ke dalam pola negatif saat memuaskan setiap keinginan Si Kecil, namun membiarkan anak menangis tidak mengajarinya cara yang lebih positif untuk menangani dirinya sendiri. Faktanya, anak-anak membutuhkan bantuan untuk keluar dari kemarahan mereka. Itu lebih baik daripada membiarkan mereka tenggelam ke dalamnya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Akurat
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.