Menu

Viral! Curhatan Korban Pelecehan Seksual saat Magang di Hotel Malah Dapat SP 1

16 Juni 2020 10:30 WIB
Viral! Curhatan Korban Pelecehan Seksual saat Magang di Hotel Malah Dapat SP 1

Ilustrasi korban pelecehan seksual (Unsplash/Volkan Olmez)

HerStory, Depok —

 Enggak sedikit terjadi kasus pelecehan seksual di tempat kerja, dan enggak sedikit juga korban pelecehan seksual yang mendapat tindakan tak adil dari tempat kerjanya. Seolah-olah korban justru menjadi pihak yang disalahkan atas kasus tersebut.

Hal ini sama seperti salah satu video podcast yang bertajuk 'Cerita Korban P3merkosaan Pas Praktek Kerja Lapangan yang diunggah di YouTube Gritte Agatha baru-baru ini. Diketahui video tersebut, Gritte mendatangkan korban pelecehan seksual untuk menceritakan kisahnya pelecehan seksual yang menimpanya.

Baca Juga:Sadis! Ini Kisah Jane Toppan, Perawat yang Bunuh 31 Pasiennya Demi Hasrat Seksual

Diketahui kejadian ini terjadi sekitar enam tahun yang lalu pada korban yang disembunyikan identitasnya itu. Dia masih duduk di bangku SMK kelas dua jurusan Akomodasi Perhotelan.

Pada saat itu, sang korban ini wajib menjalani program Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau magang. Kebetulan dia mendapatkan tempat PKL di salah satu hotel di Jakarta.

Kejadian pelecehan seksual itu terjadi saat korban bekerja di hari keduanya. Dia bekerja di bawah tanggung jawab salah satu staf karyawan hotel itu. Sejak awal, dia sudah merasa enggak nyaman karena sikap staf itu, bahkan si korban ini merasa sangat khawatir ketika mereka disuruh membersihkan kamar hotel.

Diketahui juga, staf tersebut sering menanyakan hal yang bikin si korban ini risih, seperti "Udah punya pacar belum? Sudah pernah ngapain aja sama pacar" ucap si korban kepada Gritte.

Namun pada saat itu, ketika mereka ingin turun ke ruang kantor setelah selesai membersihkan kamar, sang korban sama staf ini memutuskan menggunakan tangga darurat akibat lift yang penuh dengan staf lainnya dan anak magang lainnya.

Baca Juga: Terkuak! ABG Pembunuh Bocah di Sawah Besar adalah Korban Kekerasan Seksual, Kini Tengah Hamil 3,5 Bulan

Mirisnya, si korban malah mendapatkan pelecehan seksual di sana. Bahkan, bisa dibilang kekerasan seksual akibat si pelaku ini menampar sang korban saat mencoba ngebela diri.

"Nah abis itu dia udah mulai tuh awalnya kayak nyium, trus abis itu mulai melakukan aksinya. Awalnya si aku sempat ngebela diri, kaya misalkan ngedorong badan dia, trus abis itu teriak. Cuma pas aku ngelakuin itu, dia nampar aku dan ngomong 'lu kaya gini enggak akan nolongin" ucap korban.

"Abis dia kayak gitu, dia masukin uang, aku nggak tahu itu berapa, pokoknya uang receh ke dalam satu kemejaku. Sambil masukin yang itu, dia bilang kayak, 'Makasih, ya'," lanjutnya

Akhirnya selepas kejadian tersebut, sang korban memutuskan untuk enggak magang selama dua minggu. Namun setelah ditelfon selama dua kali oleh pihak hotel, dia pun memutuskan untuk masuk magang demi nilai di sekolahnya.

Gritte lalu bertanya pada sang korban apakah dia bertemu lagi atau enggak dengan si pelaku setelah kejadian tersebut.

"Iya, aku sempat ketemu sekali. Itu posisinya aku lagi jalan di lorong loker. Dia ada duduk di sofa depan loker. Pas ketemu itu, dia ngeliat aku sambil kayak senyum doang. Abis itu, udah aku nggak pernah ketemu dia lagi," jelas korban.

"Kayak psikopat, senyum-senyum nggak ada rasa bersalah sama sekali," imbuhnya, menggambarkan ekspresi di pelaku.

Baca Juga: Bagaimana Cara Melaporkan Konten Pemerasan Seksual di Internet?

Enggak sampai disitu saja, saat si korban bertugas di bagian laundry, dia pun kerap mendapatkan pelecehan verbal dari dua orang staf hotel itu, seperti "Lu nari dong, kalau telanjang gimana?" tutur korban. Bahkan, staf tersebut mencoba meraba-raba belakang badan korban.

Namun, saat sang korban mencoba membela dirinya dengan menampis tangan si staf itu, ada seorang manajer departemen yang melihat kejadian tersebut dan meminta bertemu korban selepas pulang jam kerja. Namun, si korban ini bukan mendapat pembelaan malahan dia yang disalahkan. 

Bahkan, sang korban dituduh menggoda staf tersebut. Dan hari esoknya, dia malah mendapatkan SP 1.

"Besoknya aku dipanggil ke HR. Aku dikasih SP 1 karena ngegodain staf," kata korban.

Walaupun sang korban merasa sangat trauma dan kesal, dia tetap menyelesaikan program magangnya hingga tuntas selama 6 bulan. Sampai sekarang, sang korban berjuang untuk bangkit untuk melupakan masa lalunya yang kelam.

Baca Juga: Berkaca dari Skandal Rebecca Klopper, Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua Jika Anak yang Jadi Korban, Psikolog: Jangan Menyalahkan

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.