Menu

Inspiratif! Rangkul Perempuan Penyandang Disabilitas, HWDI Gelar Program Pelatihan Kewirausahaan, Seperti Apa?

22 Desember 2021 19:42 WIB
Inspiratif! Rangkul Perempuan Penyandang Disabilitas, HWDI Gelar Program Pelatihan Kewirausahaan, Seperti Apa?

Wike Devi Erianti, Staff Monitoring dan Evaluasi HWDI. (Riana/HerStory)

Wike menuturkan, karena program Japri PWD fokusnya adalah tentang bidang kewirausahaan, maka program ini memiliki kegiatan-kegiatan utama dari awal sampai akhir yang berkesinambungan satu dan lainnya. Dimulai dari awal itu ada adaptasi modul, kemudian membuat pelatihan perspektif dan interaksi untuk disabilitas dan non-disabilitas, training of trainer, training of coach, entrepreneurship training atau pelatihan kewirausahaan, pendampingan atau coaching, kemudian bisnis motivation workshop, bisnis model kanvas, dan yang terakhir adalah bantuan modal.

“Esensi dari program ini adalah ingin memberikan perubahan mindset atau paradigma berpikir bahwa penyandang disabilitas itu adalah sumber daya manusia yang produktif. Jadi termasuk adalah salah satu sumber daya manusia yang bisa diberdayakan melalui kewirausahaan, maka untuk bisa meningkatkan partisipasi penuh dari penyandang disabilitas dalam bidang kewirausahaan, maka perlu mengubah karakter atau interaksi dan juga pola pikirnya, baik itu dari komunitas maupun sistem kerjanya, dan juga mitra-mitra lokal di daerah. Maka sebelum kita melakukan tahap persiapan, kita melakukan terlebih dahulu, pertama adalah adaptasi modul, kemudian ada assessment juga, bagaimana harus mengutamakan perspektif ramah disabilitas gitu ya terhadap pelaksana dari program itu,” terangnya.

Wike melanjukan, walaupun mungkin nantinya HWDI akan merekrut peserta yang merupakan penyandang disabilitas, tapi kata dia peserta penyandang disabilitasnya belum tentu sudah saling berinteraksi antar ragam disabilitas satu sama lain.

“Misalnya, temen rungu belum tentu sudah berinteraksi dengan disabilitas dengan ragam daksa atau netra. Jadi dengan adanya tahap-tahap persiapan ini kita ingin memastikan bahwa adanya perubahan mindset dan juga memastikan aksesibilitas dan akomodasi yang layak dari need assessment itu, apakah memang sudah dapat difasilitasi atau diberikan kepada mereka. Maka setelah kita yakin, barulah kita melaksanakan trainng of trainers dan juga training of coach,” bebernya.

Dikatakan Wike juga, kegiatan utama yang esensial bagi program Japri, yaitu pelatihan kewirausahaan dan juga pendampingan usaha atau coaching. Jadi sebelumnya HWDI akan mencetak pelatih kewirausahaan maupun pendamping kewirausahaan, tapi siapa yang dilatih dan siapa yang didampingi itu adalah peserta yang ada di setiap kabupaten kota.

“Nah peserta-peserta tersebut dilatih platform-nya adalah di dalam pelatihan kewirausahaan yang juga didampingi platform-nya adalah dalam kegiatan coaching,” imbuhnya.

Dalam kegiatan pelatihan kewirausahaan ini, kata Wike, para penyandang disabilitas tidak diberikan pelatihan hard skill seperti pelatihan menjahit, pelatihan memasak, dan sebagainya, tapi diberikan pelatihan kapasitas mengenai teori-teori tentang pengembangan bisnis atau kewirausahaan.

“Nah itu yang menggunakan konsep bisnis model kanvas. Jadi bagaimana mereka yang sudah memiliki kemampuan misalkan menjahit itu ya, mereka bisa menggunakan konsep bisnis model kanvas itu untuk membuat rencana bisnisnya. Nah targetnya yaitu 1.000 penyandang disabilitas di 5 kabupaten/kota tadi. Dalam setiap kegiatan pelatihan kewirausahaan itu kita memastikan bahwa mereka belajar untuk membuat rencana bisnis, seminimal-minimalnya yaitu kita meminta mereka untuk membuat rencana rancangan produk atau jasanya, kemudian bagaimana mereka membuat rencana marketing, dan juga rencana keuangan, yang nanti akan difasilitasi oleh trainer atau pelatih kewirausahaan di tingkat lokal,” paparnya.

Baca Juga: Djournal Coffee Kolaborasi dengan Tab Space untuk Dukung Seniman Penyandang Disabilitas Melalui Kampanye #GratitudeWithNoLimit, Seru Deh!

Baca Juga: BKKBN: Penyandang Disabilitas Berhak Mendapatkan Layanan kesehatan Reproduksi, Yuk Simak Caranya..

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan