Menu

Inspiratif! Rangkul Perempuan Penyandang Disabilitas, HWDI Gelar Program Pelatihan Kewirausahaan, Seperti Apa?

22 Desember 2021 19:42 WIB
Inspiratif! Rangkul Perempuan Penyandang Disabilitas, HWDI Gelar Program Pelatihan Kewirausahaan, Seperti Apa?

Wike Devi Erianti, Staff Monitoring dan Evaluasi HWDI. (Riana/HerStory)

Lebih lanjut, Wike pun mengungkapkan ihwal tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam menjalan program Japri PWD ini.

“Yang kita alami di lapangan yaitu adalah rekrutmen peserta penyandang disabilitas. Jadi dari sisi rekruitmen itu sendiri prosesnya kita menggunakan dua cara, yaitu pertama secara online dan juga secara offline. Secara online yaitu membuka pendaftaran dengan link disebarkan melalui WhatsApp Group di komunitas atau organisasi penyandang disabilitas, baik itu melalui Facebook, Instagram, ataupun WhatsApp,” terangnya.

Kemudian, untuk bisa menjemput bola secara efektif karena tidak semua penyandang disabilitas memiliki akses terhadap informasi dan teknologi, maka HWDI juga melakukan rekrutmen secara offline, yaitu mengundang teman-teman penyandang disabilitas yang memiliki komunitas-komunitas. Misalkan dari komunitas yang baru diinformasikan oleh komunitas yang sudah establish di tingkat lokal.

“Itu juga menjadi satu hal yang kita temukan di lapangan, bahwasanya memang tidak bisa menggunakan metode online begitu saja di tingkat lokal, kita harus beradaptasi untuk bisa langsung jemput bola dan melakukan komunikasi yang intrapersonal terhadap mereka,” ujarnya.

Tantangan lainnya, lanjut Wike, yaitu terkait dengan penggunaan alat teknologi dan komunikasi informasi. Menurutnya, di era pandemi ini semunya ‘dipaksa’ untuk mengalami percepatan dalam hal teknologi dan informasi, termasuk pada kegiatan pelatihan kewirausahaan ini.

“Dalam hal ini tentu kita mengalami tantangan bagaimana menyampaikan pelatihan yang efektif dan dapat diterima terhadap semua ragam disabilitas. Bahwasanya ada keterbatasan misalkan menggunakan platform Zoom, maka kami mencoba menggunakan berbagai macam cara atau metode bukan hanya Zoom tapi juga menggunakan video Youtube, metode learning secara mandiri yang ada subtitle, maupun mengunakan caption, kemudian ada juga penggunaan WhatsApp, bagaimana kita melakukan proses pelatihan intensif dengan WhatsApp Group dimana di dalamnya kita kirimkan materi-materi baik dalam bentuk video, word, voice note, untuk semua ragam disabilitas. Walaupun itu gak selalu efektif, tapi ada interaksi di dalam grup WA tersebut yang membuat mereka tahu atau setidaknya aware bahwasanya ada hal dari beberapa konsep kewirausahaan yang bisa dipelajari untuk mereka, baik secara mandiri maupun grup,” terangnya.

Kemudian tantangan lainnya, sambung Wike, adalah bagaimana mengelola konsistensi dan komitmen secara berkelanjutan daripada mitra lokal. Menurutnya, karena program ini bukan program yang manfaatnya dapat diterima secara langsung oleh penyandang disabilitas, melainkan program yang berkesinambungan yang manfaatnya mungkin akan dirasakan pada saat akhir.

“Nah, bagaimana teman-teman disabilitas dapat memanfaatkan bisnisnya dari awal melalui proses yang harus dilewati beberapa tahap. Tidak hanya melalui pelatihan tapi juga melalui coaching, motivasi, dsb. Jadi dengan adanya konsep atau sistem yang sudah berjalan selama ini kita mencoba untuk bisa mengubah itu dan menunjukan bahwasanya pemberdayaan ini menggunakan konsep yang baru. Harapannya, mudah-mudahan program ini bisa menjadi suatu komunitas yang independen dan bisa diadaptasi baik itu oleh organisasi penyandang disabilitas lokal maupun Pemda di tingkat lokal, untuk semakin banyak memberdayakan penyandang disabilitas menjadi wirausaha dengan adanya aksesibilitas dan akomodasi yang layak,” pungkas Wike.

Baca Juga: Djournal Coffee Kolaborasi dengan Tab Space untuk Dukung Seniman Penyandang Disabilitas Melalui Kampanye #GratitudeWithNoLimit, Seru Deh!

Baca Juga: BKKBN: Penyandang Disabilitas Berhak Mendapatkan Layanan kesehatan Reproduksi, Yuk Simak Caranya..

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan