Ilustrasi affirmative action (Pinterest/Edited by Herstory)
Di Bank OCBC NISP, mendorong setiap karyawan untuk memberikan yang terbaik bagi peruhasaan tanpa memberdakan gender. Sistem meritocracy yang ada memungkinkan laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk menempati sebuah posisi berdasarkan kemampuan atau kapabilitasnya.
Berdasarkan data internal Bank OCBC NISP (2021), 55,3 persen dari total seluruh karyawan Bank OCBC NISP adalah perempuan. Sebanyak 42 persen senior manajemen dan 40 direksi merupakan perempuan.
Komposisi ini cukup tinggi tersebut membuktikan keseriusan Bank OCBC NISP dalam mendorong partisipasi perempuan dalam perusahaan. Bahkan di antara 20 bank besar di Indonesia, hanya Bank OCBC NISP yang dipimpin oleh presiden direktur perempuan.
Bukan hanya menyediakan ruang, perusahaan juga perlu menyediakan berbagai program pemberdayaan sesuai dengan potensi dan kebutuhan. Adanya training, mentoring, dan sharing session mendorong para pemimpin perempuan untuk menjadi contoh dan membentuk kepercayaan bahwa perempuan bisa mengintegrasikan kesempatan kerja dan mengurus keluarga sekaligus.
Bank OCBC NISP secara konsisten melakukan capacity training, tidak untuk karyawan perempuan, melainkan juga untuk karyawan laki-laki terkait kesetaraan gender. Capacity training ini diharapkan dapat meminimalisir gap stereotyping dan perception mengenai isu kesetaraan gender.
Perhatian Bank OCBC terhadap isu kesetaraan gender diapresiasi oleh International Financial Corporation (IFC) pada 2020 melalui pendanaan Gender Bond yang dialokasikan untuk mendukung pengusaha perempuan Indonesia. Hingga September 2021, dana sebesar Rp1,3 triliun telah disalurkan untuk pengusaha perempuan dan UKM yang dimiliki oleh perempuan.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.