Ilustrasi penyandang diabetes mengalami sulit tidur (iStockphoto/Tero Vesalainen)
Setelah muncul Covid-19 varian Omicron, kasus pasien yang positif terinfeksi virus corona terus bertambah, termasuk di Indonesia. Sejumlah pasien yang sudah sembuh dari Covid-19 mengeluhkan kalau dirinya memiliki gangguan tidur alias insomnia.
Nah, rupanya insomnia ini menjadi salah satu gejala post-covid syndrome atau long Covid-19 yang harus diwaspadai oleh para penderitanya.
Kejadian insomnia bagi penyintas Covid-19 ini, enggak lepas dari perubahan pola hidup yang drastis. Seperti anak sebagai siswa dan pekerja yang melakukan kegiatannya dari jarak jauh, yakni work from home dan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Berikut ini tidak penyabab terjadinya gangguan tidur menurut dr. Leonardi, mengutip siaran pers RSPI Group, Sabtu (8/1/2022).
Stres emosional akibat pandemi dapat mengubah arsitektur tidur, memperpendek durasi gelombang lambat yang bersifat restoratif, meningkatkan REM (rapid eye movement), dan cenderung membuat seseorang lebih sering terbangun di malam hari.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.