Menu

Dear Working Moms, Ini 7 Jenis Pola Asuh dan Dampaknya Bagi Si Kecil yang Perlu Kamu Tahu, Catat Baik-Baik Ya!

06 Juli 2020 18:50 WIB
Dear Working Moms, Ini 7 Jenis Pola Asuh dan Dampaknya Bagi Si Kecil yang Perlu Kamu Tahu, Catat Baik-Baik Ya!

Potret seorang ibu dan anak (Unsplash/Irina Murza)

HerStory, Jakarta —

Meski sibuk dengan segudang pekerjaan yang menumpuk, sebagai seorang ibu sudah sepatutnya kamu harus mengurus si kecil. Mengurus sang buah hati juga enggak sembarangan, ada teknik pola asuh tertentu yang harus kamu tahu dan dipahami. By the way, kamu tahu enggak sih kalau pola asuh menjadi bagian identitas diri seorang anak. Dari pola asuh yang baik, itu tandanya kamu membentuk identitasnya dengan baik pula. 

Beauty, perlu kamu tahu pula kalau pola asuh itu memiliki ragam jenisnya lho! Hal itulah yang berdampak pada pembentykan karakteristik si kecil. Pola asuh juga mempengaruhi hubungan antara kamu dan juga si kecil. Penasaran apa saja yang termasuk ke dalam jenis pola asuh anak dana pa saja dampaknya? Mengutip dari laman sindikasi Muslimah DailySenin (6/7/2020).

Pola Asuh Otoriter

Jenis pola asuh yang satu ini ditandai dengan orang tua yang memberikan aturan ketat, hukuman keras, hanya memberikan sedikit pemahakan kepada anak, dan kurang ramah kepada anaknya. Biasanya, pola asuh ini memiliki gaya pengasuhan orang tua yang kaku. Mereka memaksa anak untuk mengikuti apa yang dikatakan dan menjadi menjadi harapannya.

Tapi Beauty, anak yang sedari kecil sudah mendapt perlakuan keras dari orang tuanya cenderung pendiam, kurang percaya diri, mengalami kesulitan dalm situasi sosail, lebih agresif kalau lagi di luar, dan kurang berprestasi di sekolahnya.

Pola Asuh Permesif

Pola asuh ini bisa juga dikatakan sebagai pola asuh dengan tingkat kesabaran yang tinggi. Orang tua cenderung tanggap terhadap anak, tapi longgar terhadap kedisiplinan. Hal ini menyebabkan anak akan tumbuh tanpa sikap disiplin.

Pola Asuh Otoritatif

Nah, kalau jenis pola asuh yang satu ini sering banget diterapkan oleh banyak orang tua. Sikap demokratif yang diberikan kepada si kecil membuat pola asuh ini menjadi seimbang antara anak dan orang tuanya. Meski begitu, orang tua tetap mengatur batasan, memberi pemahaman sesuai usianya, dan tanggap terhadap emosional anak.

Dari pola asuh ini, anak akan tumbuh menjadi lebih percaya diri, berani berpendapat, dan juga menghormati orang lain. Anak akan tumbuh kembang menjadi pribadi yang mandiri, sukses dalam sosail maupun akademis, dan berperilaku baik.

Pola Asuh Narsistik

Pola asuh ini ditandai oleh pemaksaan orang tua kepada anak untuk mencapai semua hal (impian atau cita-cita) yang enggak bisa dicapai oleh orang tuanya. Hal ini menyebabkan si kecil enggak bisa secara leluasa untuk mengeksplorasi minat dan potensinya.

Pola Asuh Nurturant atau Pendamping

Kalau pola asuh ini mungkin kebalikan dari pola asuh narsistik, dimana orang tua akan memberikan keleluasaan kepada anak untuk mengeksplorasi lingkungan mereka.

Di sini orang tua hanya akan menjadi pendamping anaknya dengan memberikan tatasan yang sesuai kepada si kecil. Dampak dari pola asuh ini sangat baik, anak akan cenderung memiliki empati yang tinggi, bertanggung jawab kepada dirinya dan orang lain, dan lebih percaya diri.

Pola Asuh Dolphin atau Lumba-Lumba

Dalam pola asuh ini, orang tua akan memperlakukan setiap anak secara berbeda sesuai dengan kebutuhan dan kepribadiannya. Orang tua juga akan menghindari kegiatan yang berlebihan untuk anaknya, enggak terlalu overprotektif, dan memperhitungkan keinginan, cita-cita serta tujuan anak. Dari pola asuh ini, anak akan mempunyai keterampilan sosial yang cakap, percaya diri, kreatif, dan pengembangan diri yang baik.

Pola Asuh Toxic atau Meracuni

Ini adalah pola asuh yang bisa dikatakan paling buruk dari pola asuh lainnya, dimana orang tua akan melakukan kekerasan kalau keinginannya enggak dilakukan oleh anak.

Di sini orang tua juga akan terlihat mengabaikan kebutuhan anak, baik secara emosional maupun fisik. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap identitas anak. Anak menjadi kurang percaya diri dalam melakukan segala sesuatu dan ia cenderung enggak mengenali dirinya sendiri.

Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Pumping Nyaman dan Aman, Ini 3 Rekomendasi Pompa ASI Handsfree yang Wajib Dimiliki Working Moms, Bikin Makin Sat Set!

Baca Juga: Working Mom Wajib Tahu! Ini 3 Tips Atasi Mata Lelah Gegara Menatap Layar Seharian, Catat dan Cermati Ya!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Artikel Pilihan