Ilustrasi anak membaca. (Pixabay/Edited by HerStory)
Seiring perkembangan zaman, kini orang tua harus mulai mengasah kecerdasan majemuk atau multiple intelligence pada si kecil. Konsep kecerdasan majemuk diperkenalkan oleh Dr. Howard Garner, psikolog dari Universitas Harvard dalam bukunya yang berjudul 'The Multiple Intelligence'pada 1993.
Howard Gardner mendefinisikan kecerdasan meajemuk sebagai kemampuan untuk memecahkan suatu masalah, menciptakan suatu produk yang bernilai dalam suatu budaya. Kecerdasan majemuk mengedepankan bahwa kecerdasan seseorang terdiri dari berbagai bentuk.
Dengan stimulus yang tepat dalam setiap kecerdasan, maka setiap anak akan mudah untuk melakukan dan mengeksplorasikan kecerdasan majemuknya maupun bakat yang sudah mereka miliki.??
Gardner menyebutkan ada 8 kecerdasan pada anak dan kecerdasan tersebut perlu dikembangkan secara maksimal sejak usia dini, agar bermanfaat bagi setiap anak tersebut.???? Berikut 8 jenis kercedasan anak, berdasarkan buku 'The Multiple Intelligence' yang harus orang tua ketahui.
Anak-anak yang mempunyai kecerdasan berbahasa, mempunyai cara berpikir melalui kata-kata. Salah satu tanda anak cerdas dalam berbahasa, anak memiliki kegemaran seperti membaca, menulis dan bercerita mengenai harinya atau buku yang dia baca.
Apabila orang tua sudah menyadari kegemaran anak tersebut, orang tua harus memenuhi kebutuhan untuk meningkatkan kecerdasan anak dalam berbahasa. Misalnya membelikan anak buku, menyediakan alat rekam seperti kamera untuk merekam saat anak bercerita, alat tulis, buku harian serta meladeni anak ketika ingin mengobrol.
Anak-anak yang mempunyai kecerdasan matematis-logis, mempunyai cara berpikir menggunakan nalar atau logika. Salah satu tanda anak cerdas dalam hal matematis atau logika, anak memiliki kegemaran seperti bereksperimen dengan hal baru, selalu bertanya atau menjawab serta berhitung.
Apabila orang tua sudah menyadari kegemaran anak tersebut, orang tua harus memenuhi kebutuhan untuk meningkatkan kecerdasan anak dalam matematis-logis ini. Misalnya membelikan anak buku, mengajak anak melakukan eksperimen, mengajak anak main teka-teki, serta mengajak anak pergi ke museum lalu jelaskan apa saja yang ada di museum pada anak.
Anak-anak yang mempunyai kecerdasan spasial, pikirannya gampang tertarik saat melihat bangun ruang atau gambar. Salah satu tanda anak cerdas dalam hal spasial, anak memiliki kegemaran bermain lego membentuk sebuah gedung atau rumah, menggamabar atau pada saat balita suka corat-coret buku dan tembok.
Apabila orang tua sudah menyadari kegemaran anak tersebut, orang tua harus memenuhi kebutuhan untuk meningkatkan kecerdasan spasial ini. Misalnya, melihat video cara membuat suatu lukisan, memberikan permainan lego dan memberikan permainan yang mengasah imajinasi si kecil.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Akurat
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.