Menu

Pandemi Pengaruhi Layanan KB di Masyarakat, Angka Kematian Ibu Pun Meningkat, Begini Strategi BKKBN!

15 Februari 2022 08:29 WIB
Pandemi Pengaruhi Layanan KB di Masyarakat, Angka Kematian Ibu Pun Meningkat, Begini Strategi BKKBN!

Para narasumber di acara konferensi pers dan talk show bertajuk “Pentingnya Peran Kontrasepsi Modern untuk Menyukseskan Program Keluarga Berencana dan Meningkatkan Kesehatan Reproduksi”, Senin (14/2/2022). (Riana/HerStory)

dr. Hasto mengatakan, sembari pihaknya terus memperluas akses KB dalam masyarakat, ia pun berharap semua ibu dan keluarganya dapat terus menjaga kesehatan baik pada alat kontrasepsi maupun kesehatan fisik lainnya.

“Inilah makanya kita harus lakukan terobosan-terobosan baru, oleh karena itu BKKBN melakukan berbagai macam cara mulai dari bagaimana mendistribusikan alat kontrasepsi, sampai ke end user dipermudah semudah-mudahnya. Kemudian dukungan anggaran kita mudahkan semudah-mudahnya. Kemudian juga bagaimana juga melibatkan SDM, kita libatkan sebanyak-banyaknya SDM termasuk bidan bidan. Oleh karena itu saya terima kasih kepada KlikKB, KlikDokter, kepada Durex, IBI, yang sangat mendukung sukses pelayanan kontrasepsi ini,” papar dr. Hasto.

Lebih lanjut, dr. Hasto pun mengatakan, kematian ibu hamil akibat pandemi Covid-19 sangat tinggi, bahkan sempat mencapai 10 kali lipat.

Menurutnya, peluang ibu hamil terkena Covid-19 adalah sama besarnya dengan orang lain, namun apabila terkena Covid-19 ibu hamil memiliki risiko yang berlipat kali lebih tinggi. Maka vaksinasi pada ibu hamil ini menjadi sesuatu yang strategis untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

“Angka kematian ibu hamil yang disebabkan oleh Covid-19memang tinggi. Tetapi secara overall, angka kematian ibu di tahun 2020 sudah mengalami penurunan, tidak lagi di angka 305 per 100 ribu kelahiran hidup. Tetapi beberapa laporan sudah menunjukkan satu penurunan di bawah 250 per 100 ribu kelahiran hidup, ada yang melaporkan sekitar 230 per 100 ribu kelahiran hidup, dan seterusnya. Tetapi angka kematian ibu yang di tahun 2021 belum terekam, belum dilaporkan secara resmi, mungkin nanti awal 2022 ini akan keluar hasilnya,” terang dr. Hasto.

dr. Hasto pun juga menyampaikan harapannya agar penanganan stunting di Indonesia juga bisa dilakukan secara kompak dan bersama lintas sector.

Stunting tidak kalah penting karena stunting akan meninggalkan bekas yang luar biasa menyangkut kualitas SDM Indonesia ke depan. BKKBN sendiri kan sudah mendapatkan tugas untuk menurunkan stunting, dan stunting itu harus diperhatikan betul dari sejak dari dalam kandungan. Ini yang menjadi serius. Tapi saya berterima kasih kepada Ketua IBI yang luar biasa mendukung BKKBN dengan pasukan bidan yang ada di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

Baca Juga: Percepat Penurunan Stunting, BKKBN Kenalkan ALIBATA, Apa Itu? Simak Yuk Beauty!

Baca Juga: Cegah Stunting, BKKBN Launching Buku 'Menu Bergizi Dashat', Apa Sih Isinya?

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan