Menu

Bahaya Covid-19 Omicron Pada Balita & Anak, Bagaimana Solusinya?

23 Februari 2022 07:15 WIB
Bahaya Covid-19 Omicron Pada Balita & Anak, Bagaimana Solusinya?

HerStory gelar Webinar Kesehatan: "Bahaya Covid-19 Omicron Pada Balita & Anak, Bagaimana Solusinya?"(HerStory/Sufri Yuliardi)

HerStory, Jakarta —

Seperti yang kita ketahui bahwa pandemi COVID-19 belumlah berakhir. Akan tetapi, pemerintah Indonesia bersama dengan stakeholder terkait telah memberikan usaha terbaik untuk mempercepat status vaksinasi kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Laju kesembuhan dan vaksinasi terus meningkat, namun di samping itu masyarakat Indonesia tengah menghadapi varian Omicron di mana varian ini lebih mudah menular dibandingkan bagian yang sebelumnya.

Tak hanya cepat menular, masa inkubasi dari varian Omicron juga cenderung lebih cepat dibandingkan dari varian yang lain sehingga masyarakat dibuat khawatir dengan hadirnya varian Omicron, teturama karena cepat menyebar pada balita dan juga anak-anak.

“Perkembangan kondisi COVID-19 dan Vaksinasi di Indonesia per Senin kemarin tanggal 21 Februari 2021 sebanyak 5 juta sekian masyarakat Indonesia terkonfirmasi terpapar covid. Angkanya terus mengalami penambahan setiap harinya, namun angka sembuhnya juga menambah setiap hari yakni sebanyak 4 juta sekian jiwa masyarakat Indonesia. Hal ini tentu karena upaya pemerintah terhadap pandemi melalui vaksinasi yang diadakan oleh pemerintah terus bergerak cepat jadi sehingga masyarakat ini yang terkonfirmasi cepat untuk sembuh,” kata Pemimpin Redaksi HerStory Indonesia, Clara Aprilia Sukandar saat Webinar Kesehatan: “Bahaya Covid-19 Omicron Pada Balita & Anak, Bagaimana Solusinya?”, Selasa (22/2/2022).

Clara menambahkan bahwa ada juga dampak buruk yang dialami perempuan di tengah pandemi. Selain menjadi kaum yang paling rentan terpapar covid-19, peran perempuan selama pandemi ini sangatlah penting, seperti membangun rasa aman dan nyaman bagi keluarganya dan menjaga kesehatan keluarga, terutama anak yang rentan terpapar COVID-19.

Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, dr. Erna Mulati, MSc., CMFM yang juga hadir dalam webinar menjelaskan bahwa sebagai orang tua penting untuk menjaga kesehatan si kecil di masa pandemi ini lantaran anak merupakan aset berharga suatu bangsa.

“Anak adalah generasi penerus yang harus memiliki daya saing dan kualitas tinggi pemenuhan hak anak untuk tumbuh dan berkembang merupakan kewajiban kita bersama dan juga pemerintah demi mendapatkan generasi cerdas yang berkualitas salah satu pemenuhan hak tumbuh dan berkembang yaitu hak untuk diperhatikan masalah kesehatannya intervensi kesehatan pada kelompok anak dari balita sampai dengan usia 18 tahun,” ujar dr. Erna.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman:

Artikel Pilihan