Menu

Anak Menjadi Nggak Percaya Diri, Yuk Hindari Pola Asuh Helikopter

08 Maret 2022 16:30 WIB
Anak Menjadi Nggak Percaya Diri, Yuk Hindari Pola Asuh Helikopter

Ilustration of Helicopter Parenting (FOX23/Edited by HerStory)

HerStory, Bekasi —

Helicopter parenting alias pola asuh helikopter adalah gaya pengasuhan dimana orang tua sangat terlibat dalam kehidupan anak. Disebut helikopter karena orang tua seakan melayang-layang di atas anak dan langsung menukik untuk menyelamatkannya jika terjadi masalah.

Saat ini istilah ini merujuk pada orang tua yang terus mencoba dan mengawasi anak-anak mereka dengan cara yang overcontrolling, overprotecting, dan overperfecting.

Hal ini dilakukan oleh orang tua untuk melindungi anak dari rasa sakit dan kekecewaan, mencegah bahaya secara fisik dan psikologis, serta membantu mereka sukses. 

"Orang tua biasanya mengambil terlalu banyak tanggung jawab atas pengalaman anak-anak dan, khususnya, keberhasilan atau kegagalan," kata Carolyn Daitch, Ph.D.

Sayangnya, pola asuh helikopter malah membatasi kesempatan anak untuk menjelajahi dunia sendiri atau belajar dari coba-coba.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengasuh dengan helikopter dapat membuat anak-anak kurang ulet atau menurunkan rasa efikasi diri mereka. Padahal anak perlu berlajar banyak hal sendirian, dan melakukan kesalahan.

"Kegagalan dan tantangan mengajarkan anak-anak keterampilan baru, dan yang paling penting, mengajari anak-anak bahwa mereka dapat menangani kegagalan dan tantangan," kata Deborah Gilboa, MD.

Berikut beberapa dampak negatif pola asuh helikopter pada anak: 

Menurunnya kepercayaan diri dan harga diri

"Masalah utama dengan mengasuh helikopter adalah hal itu menjadi bumerang," kata Dr. Dunnewold. 

Keterlibatan yang berlebihan mengirimkan pesan kepada anak bahwa orang tua tidak mempercayai mereka untuk melakukan ini sendiri. Hal ini, pada gilirannya, menyebabkan kurangnya kepercayaan diri.

Keterampilan koping yang belum berkembang

Jika orang tua selalu ada untuk membereskan kekacauan atau mencegah masalah sejak awal, anak tidak akan pernah belajar mengatasi kehilangan, kekecewaan, atau kegagalan.

Studi telah menemukan bahwa mengasuh dengan helikopter dapat membuat anak-anak merasa kurang kompeten dalam menghadapi tekanan hidup mereka sendiri.

Keterampilan hidup yang belum berkembang

Orang tua yang selalu mengurus apapun secara berlebihan, bahkan setelah anak-anak mampu secara mental dan fisik melakukan tugas itu.

Mulai dari mengikat tali sepatu, mengurus pakaian, dan lain-lain. Jika tidak mendapat kesempatan melakukannya sendiri, itu akan mencegah anak untuk menguasai keterampilan tersebut. 

Peningkatan kecemasan

Sebuah studi dari University of Mary Washington telah menunjukkan bahwa over-parenting dikaitkan dengan tingkat kecemasan dan depresi anak yang lebih tinggi.

Rasa berhak

 Anak-anak yang memiliki kehidupan sosial, akademik, dan atletik berdasarkan orang tua  dapat menjadi terbiasa untuk selalu memiliki cara mereka sendiri. Dengan demikian mereka mengembangkan rasa berhak.

Baca Juga: Bisa Bentuk Karakter Anak, Ini 4 Pola Asuh yang Penting Dikuasai Orangtua, Moms Mau Coba Terapkan?

Baca Juga: Gak Cuma Soal Nilai, Ini 5 Hal Wajib Ditanyakan kepada Guru saat Ambil Rapor Anak di Sekolah, Moms Harus Tahu Perkembangan Si Kecil Ya!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Cherryn Lagustya