Menu

Jangan Sepelekan! Gadget Berpengaruh dalam Tumbuh Kembang Anak

10 Februari 2020 21:30 WIB
Jangan Sepelekan! Gadget Berpengaruh dalam Tumbuh Kembang Anak

Dina Haryana, Ketua Yayasan Sejiwa. (HerStory/Nada Saffana)

HerStory, Jakarta —
Sebagai orang tua tentunya ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Terlebih dalam cara mendidik anak. Setiap orang tua memiliki cara yang berbeda-beda dalam mendidik anak, enggak melulu harus seragam antar orang tua satu dengan lainnya.

Salah satu tantangan mendidik anak bagi orang tua zaman sekarang adalah intertnet. Kemajuan teknologi ini membuat segalanya menjadi lebih mudah dijangkau bukan hanya bagi orang tua, tetapi juga untuk anak-anak. Banyak anak zaman sekarang yang sudah memiliki gadget sendiri. Padahal itu enggak baik untuk tumbuh kembang si kecil.

Ketika anak sudah memiliki gadget, biasanya orang tua sudah lepas tangan dengan apa yang dilakukan anaknya. Orang tua sibuk dan anak akan menjadi tenang serta enggak rewel ketika diberikan gadget. Banyak orang tua yang melupakan perannya untuk melindungi anak dari dampak negatif berinternet.

Baca Juga: Selain Screening Time, Ada Juga Istilah Screen Break yang Harus Diterapkan Saat Anak Bermain Gadget

"Peran orang tua di online, enggak jauh dari peranannya di dunia nyata. Harus melindungi anak. Di ranah online orang tua harus hidup, harus berfungsi. Harus jadi pelindung, jadi pendamping anak. Saat di dunia nyata kita dampingi, terus kenapa saat di daring kita lepasin mereka. Nah ini kesalahan kita bersama," ujar Dina Haryana selaku Ketua Yayasan Sejiwa saat ditemui di acara konferensi pers peluncuran program Tangkas Berinternet (10/2/2020).

Tentunya hal ini membuat Dina merasa miris. Banyak sekali hal negatif yang ada diinternet dan bisa diakses oleh anak ketika orang tua lalai mengawasi anaknya. Mulai dari kekerasan, bullying, hingga pornografi.

"Saya sebagai penggiat anak menyampaikan ke mana-mana juga mengenai pentingnya pengawasan orang tua saat anak bermain gadget. Saya mau kasih data ya, 95,1% anak di 6 kota indonesia data dari kemenkes dan kemendikbud itu sudah mengakses pornografi. Hal ini terjadi karena orang tua enggak sadar tugasnya sebagai orang tua di ranah daring, anak bisa tersesat, bisa hilang,"  tuturnya.
Ia juga berpesan bahwa jangan sampai anak terkena dampak buruk internet sejak dini sampai usia 25. karena saat itulah pembentukan otak anak untuk memiliki kebiasaan baik. Jika orang tua melewatkan itu, anak enggak akan bisa punya perilaku yang baik.

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.