Ilustrasi bau badan. (Republika)
Bau badan adalah proses kompleks yang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor yang berbeda, termasuk diet, stres dan kondisi medis. Obat-obatan juga dapat berdampak pada bau badan.
Antikolinergik yang digunakan untuk mengobati kondisi seperti inkontinensia urine dan penyakit Parkinson, misalnya, dapat menyebabkan kekeringan pada kulit dan penurunan keringat. Ujungnya, iniĀ dapat menyebabkan peningkatan bau badan.
Terapi penggantian hormon dan pil KB juga dapat menyebabkan perubahan bau badan. Jika khawatir tentang bagaimana bau tubuh Anda setelah memulai pengobatan baru, bicarakan dengan dokter tentang pilihan alternatif.
Kondisi yang memengaruhi cara tubuh Anda memproses makanan juga dapat menyebabkan perubahan bau badan. Misalnya, pengidap diabetes atau penyakit hati dapat mengembangkan bau manis atau apek karena tingkat keton yang tinggi dalam keringat mereka.
Gagal ginjal dapat menyebabkan penumpukan urea dan racun lain di dalam tubuh, yang dapat dikeluarkan melaluiĀ kulit dan mengeluarkan bau seperti amonia. Namun, jika Anda melihat perubahan mendadak atau drastis pada bau badan Anda, sebaiknya temui dokter.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Republika
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Republika. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.