Menu

Defisit Kalori, Solusi Praktis untuk Kamu yang Mager Olahraga! Benarkah Efektif Menurunkan Berat Badan?

18 Mei 2022 14:15 WIB
Defisit Kalori, Solusi Praktis untuk Kamu yang Mager Olahraga! Benarkah Efektif Menurunkan Berat Badan?

Ilustrasi wanita makan siang di meja kerja. (Shutterstock/Edited By HerStory)

HerStory, Jakarta —

Ada beberapa orang yang sanagt susah untuk menurunkan berat badannya namun ada juga yang dengan mudah berat badannya bisa berkurang. Ternyata, defisit kalori adalah salah satu diet yang patut untuk dicoba bagi kamu yang ingin menurunkan berat badan lho! Hanya dengan mengurangi asupan kalori dalam tubuh, timbanganmu akan berkurang walaupun tak berolahraga.

Lalu muncul pertanyaan, apakah asupan yang dikurangi memang cukup untuk mengurangi kalori untuk menurunkan berat badan?

Anjuran dari Harvard Medical School, menghitung kecukupan kalori dengan kalikan 15 berat badan saat ini. Hasilnya, kira-kira itu jumlah kalori yang dibutuhkan untuk mempertahankan berat badan.

"Katakanlah Anda seorang wanita dengan tinggi 155 cm dan berat 70kg, Anda perlu menurunkan sekitar 7kg untuk memiliki berat badan yang sehat. Jika Anda mengalikan 155 dengan 15, Anda akan mendapatkan 2.325, yang merupakan jumlah kalori per hari yang dibutuhkan untuk mempertahankan berat badan Anda saat ini," laporan Harvard Medical School, dikutip dari Times of India.

Untuk menurunkan berat badan, tentu harus menurunkan jumlah kalorinya. Namun, asupan kalori tak boleh di bawah 1.200 per hari untuk perempuan dan 1.500 per hari pada laki-laki, kecuali di bawah pengawasan seorang profesional kesehatan.

"Makan terlalu sedikit kalori dapat membahayakan kesehatan Anda dengan menghilangkan nutrisi yang dibutuhkan," lapor Harvard.

Mengatur berat badan butuh pendekatan yang lebih tepat dari sekadar menghitung kalori. Meskipun mengurangi kalori berdampak terhadap banyak orang, itu tak dapat dikatakan sebagai pendekatan yang optimal yang dapat dijelaskan mengapa olahraga berat membantu banyak orang untuk menurunkan berat badan.

Para ahli mengingatkan bahwa makan lebih sedikit kalori juga memperlambat metabolisme. Ketika mengurangi kalori, sebenarnya membuat tubuh kelaparan. Hal itu mendorong tubuh untuk melakukan mode hemat energi sebagai akibatnya metabolisme melambat.

Metabolisme yang lebih lambat berarti lebih sedikit kalori yang akan digunakan. Sehingga oembakaran lemak pun menjadi lambat.

Meskipun jumlah kalori masih aman, tubuh akan menjadi sangat lapar dan mungkin konsumsi makanan yang tak sehat lebih banyak.

Baca Juga: Mudik Makin Lancar, Ini 3 Pola Makan yang Wajib Diterapkan Agar Pencernaan Gak Error! Cuss Langsung Buktikan!

Baca Juga: Berat Badan Gak Kunjung Turun? Ini 5 Tips Tahan Nafsu Makan Agar Diet Makin Sukses, Benarkah Bisa Turun 3 Kilo dalam Seminggu?!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Share Artikel:

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Oleh: Azka Elfriza

Artikel Pilihan