Ilustrasi Anak Makan MPASI (Shutterstock/Edited By HerStory)
Pemberian MPASI untuk si kecil memang dianjurkan ketika si kecil memasuki usia 6 bulan. Hal ini lantaran pada usia ini, ASI sudah tak bisa mengcover kebutuhan nutrisi si kecil jadi harus ditambah dengan pemberian MPASI untuk si kecil.
Kendati demikian, untuk pemberian MPASI sendiri tak bisa asal sembarangan, harus sesuai dengan takaran agar MPASI yang masuk pada tubuh si kecil bisa aman. Mengutip dari lama The Asian Parent, menurut dr. Dimple Nagrani Sp.A, Bmedsc, Dokter Spesialis Anak dan Konselor Laktasi dari Happy Kids Clinic, MPASI bayi harus terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak. Orangtua boleh saja memberikan buah dan sayuran, tetapi dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.
“Kita tetap memulai dengan menu lengkap, karbohidrat, protein dan lemak. Untuk pemberian protein, utamakan protein hewani yang tinggi zat besi. Boleh juga memberikan tambahan bumbu-bumbuan agar MPASI enak, jangan sampai memberikan MPASI hambar yang tidak ada rasanya,” ujar dokter Dimple.
MPASI Perdana yang Baik untuk Bayi
Beberapa kriteria pemberian MPASI perdana yang baik untuk anak menurut dr. Dimpel, yaitu:
Kriteria Pemberian MPASI Dini
Pada kondisi tertentu, ada pula beberapa anak yang memang mendapat MPASI dini. Pemberian MPASI dini tentu saja tidak boleh dilakukan secara sembarangan, harus berdasarkan rekomendasi dokter.
Melalui pemaparannya, dr. Dimple menjelaskan ada beberapa kriteria atau syarat tertentu yang harus diperhatikan oleh orangtua saat hendak memulai pemberian MPASI dini.
Inilah beberapa kriteria pemberian MPASI dini yang harus dipahami oleh orangtua:
MPASI Homemade atau Fortifikasi (Instan), Pilih yang Mana?
Kebanyakan orangtua juga mengalami kebingungan saat memilih MPASI yang tepat bagi anak. Pasalnya, telah banyak beredar produk MPASI fortifikasi yang tentu lebih praktis.
Lantas, apakah MPASI fortifikasi ini benar-benar aman untuk anak? Mengutip pemaparan dari dr. Dimple, ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh orangtua jika ingin memberikan MPASI fortifikasi.
“Untuk MPASI fortifikasi harus ada cap BPOM-nya. MPASI fortifikasi memang memiliki keunggulan tersendiri karena sudah ditambahkan vitamin dan mineral yang sesuai dengan usia si kecil. Ikuti petunjuk atau saran yang tertera di kemasan. Pastikan tidak ada tambahan pengawet, pewarna atau perisa makanan pada produk tersebut,” ucap dr. Dimple.
Tidak hanya itu, dr. Dimple juga menyarankan agar orangtua sebaiknya memberikan kombinasi antara MPASI fortifikasi dengan MPASI homemade. Penelitian mengungkapkan apabila anak diberikan keduanya, maka akan mendapatkan vitamin dan mineral yang cukup serta tekstur dan rasa yang lebih optimal.
Di samping itu, orangtua juga tidak boleh takut untuk menaikkan tekstur MPASI ketika waktunya tiba. Anak harus dilatih untuk bisa menerima tekstur makanan yang lebih padat sesuai dengan usianya.
Moms, itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memberikan MPASI bayi. Yuk, optimalkan tumbuh kembang buah hati dengan MPASI yang tepat!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di The Asian Parent
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan The Asian Parent. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.