Ilustrasi seorang ibu yang berseteru dengan anaknya (Erabaru.com/Edited by Herstory)
Walau terdengar sepele, ada baiknya kamu enggak menyepelekan perasaannya. Hal ini akan berpengaruh pada komunikasi dua arah yang penting untuk menjalin kedekatan dengannya.
Awali dengan menanyakan mengapa anak ingin pacaran. Di usianya, ketertarikan secara fisik pada lawan jenisnya memang merupakan naluri alamiah yang enggak bisa dihindari.
Tapi kalau alasannya cuma ikut-ikutan dengan teman-teman lainnya, ajak anak untuk berdiskusi. Ingatkan kalau dia enggak harus mengikuti apa yang terjadi di sekelilingnya. Jelaskan tentang bagaimana ia harus menghargai dirinya sendiri, memahami hubungan perempuan dan laki-laki, berani mengatakan “enggak”, dan mengerti konsekuensi yang dapat terjadi.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.