Menu

Dorong Ekonomi Sirkular, Unilever Gandeng Waste4Change Aktifkan Digitalisasi Pendataan dan Penelusuran Sampah Plastik

09 Juni 2022 18:03 WIB
Dorong Ekonomi Sirkular, Unilever Gandeng Waste4Change Aktifkan Digitalisasi Pendataan dan Penelusuran Sampah Plastik

Para pembicara di acara webinar bertajuk “Bicara Sirkular Ekonomi: Pentingnya Data dan Traceability Sampah Plastik”, Kamis (9/6/2022). (Riana/HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, dalam semangat peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022, PT Unilever Indonesia, Tbk. menggelar webinar bertajuk “Bicara Sirkular Ekonomi: Pentingnya Data dan Traceability Sampah Plastik”.

Acara ini mengangkat tantangan yang dihadapi oleh sejumlah pihak dalam merealisasikan ekonomi sirkular di Indonesia, serta betapa pendataan maupun penelusuran alur sampah plastik menjadi aspek yang krusial. Sebagai solusi dari kebutuhan tersebut, hadir sebuah proyek berbasis digital: DIVERT, yang dikembangkan oleh Waste4Change, perusahaan pengelola sampah secara bertanggung jawab, atas pendanaan dari Unilever Global melalui program TRANSFORM.

Maya Tamimi, selaku Head of Sustainable Environment Unilever Indonesia Foundation, menyampaikan, sejalan dengantema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022 yaitu ‘One Earth’, pihaknya ingin kembali mengajak semua pihak untuk turut serta ambil bagian, berperan secara aktif sesuai dengan perannya masing-masing untuk bersama-sama menjaga bumi.

“Sebagai perusahan yang telah berada di Indonesia selama lebih dari 88 tahun, kami memiliki komitmen kuat untuk menciptakan bumi yang lestari, sejalan dengan startegi besar Unilever yang dinamakan ‘The Unilever Compass’,” tutur Maya, saat Konferensi Pers Online ‘Bicara Ekonomi Sirkular: Pentingnya Data dan Traceability Sampah Plastik’, Kamis (9/6/2022).

Fyi Beauty, saat ini permasalahan lingkungan yang dihadapi bumi sangatlah beragam, salah satunya permasalahan sampah plastik yang sangat pelik. Di Indonesia, 4,8 juta ton sampah plastik tidak terkelola dengan baik tiap tahun, seperti dibakar di ruang terbuka (48%), tidak dikelola secara layak di tempat pembuangan sampah resmi (13%), dan sisanya mencemari saluran air dan laut (9%).

Penerapan ekonomi sirkular dipercaya banyak pihak sebagai salah satu upaya yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan sampah plastik di Indonesia. Namun penerapan di lapangan tentu tidak mudah, peran serta semua pihak dan sinergi dari semua aktor dalam mata rantai daur ulang harus digalakkan, agar sampah sebagai bahan daur ulang dapat dikumpulkan kembali dan diproses menjadi produk daur ulang atau proses pengelolaan lainnya.

Baca Juga: Produk Clear Terbaru Mengandung Niacinamide dengan 10x Super Vitamin, dr Farhan Spill Manfaatnya untuk Kulit Kepala dan Rambut

Baca Juga: Mengenal U-Refill dari Unilever, Sistem Isi Ulang Produk Tanpa Menggunakan Kemasan, Harganya Lebih Murah Moms!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman: