Lebih jauh, dr. Yogi mengungkapkan bahwa MIS-C pada pasien Covid-19 anak yang terjadi dua hingga enam pekan setelah infeksi, bisa dicegah dengan vaksinasi. Mengutip data AS, dr Yogi bilang, risikonya berkurang hingga 90 persen pada anak yang sudah divaksinasi Covid-19 mRNA.

"Pencegahannya jangan sampai terinfeksi Covid-19 dan melengkapi vaksinasi," ujarnya.

Lebih dari itu, dr. Yogi pun mengingatkan akan pentingnya pencegahan agar hal ini tidak terjadi. Orang tua diimbau untuk selalu memperhitungkan faktor risiko yang bisa menimpa anak setiap kali hendak mengajak anak keluar rumah, terlebih liburan.

Menurutnya, saat ini, subvarian Omicron yang ada dikatakan lebih menular tapi keparahannya tidak bertambah. Tapi, masalah yang terjadi adalah kepatuhan masyarakat dalam protokol kesehatan yang mengalami penurunan.

“Kita mungkin sebagian sudah sudah lelah ya untuk mengerjakan semuanya itu secara simultan, padahal anak anak adalah peniru ulung. Jadi, kalau orang dewasanya sendiri tidak mencontohkan bagaimana mereka mengikuti,” ujar dr. Yogi.

Kemudian, dr. Yogi pun mengatakan bahwa ada lapisan-lapisan perlindungan yang harus dikerjakan, salah satunya dengan vaksinasi. Namun, karena anak di bawah 5 tahun vaksinasinya belum bisa dilakukan, maka mereka harus dijaga dengan protokol lainnya yang dilakukan orang tua.

“Salah satunya mungkin saran saya ya seandainya memang harus melaksanakan perjalanan, mungkin mencari lokasi yang sifatnya outdoor yang ventilasinya itu terbuka, ada aliran udara,kemudian walaupun outdoor dengan kondisi misalnya kasusnya sedang meningkat, saya tetap menyarankan untuk menggunakan masker untuk anak di atas 2 tahun,” pungkas dr. Yogi.