Ilustrasi seorang wanita mengalami masalah pada hidungnya. (Freepik/edited by HerStory)
Gak cuma itu, lanjut dr. Riana, beda pilek alergi dan pilek flu juga terlihat dari gejala lain yang muncul.
“Hal paling menonjol dari pilek alergi adalah rasa gatal berlebihan di hidung. Selain itu, pilek juga tidak disertai sakit kepala, demam, atau meriang,” ujarnya.
“Gak hanya itu, pilek karena alergi sifatnya juga tidak musiman. Seseorang bisa mengalaminya sepanjang tahun,” tandasnya.
Kemudian dr. Riana juga bilang, pilek flu adalah kondisi yang biasanya muncul musiman. Gak hanya itu, pilek flu juga efeknya bisa menular.
"Pilek flu juga menular karena disebabkan virus. Jadi ketika seseorang kena flu, biasanya orang di dekatnya juga akan tertular," imbuh dr. Riana.
Lebih lanjut, dr. Riana pun mengatakan bahwa baik pilek flu atau pilek alergi, tingkat keparahannya bisa berat dan ringan, tergantung karakteristik si penderitanya sendiri. Tak ada istilah pilek flu tingkat keparahannya lebih berat atau ringan dan pilek alergi, begitupun sebaliknya.
“Jadi, tingkat keparahan kedua penyakit itu tergantung karakteristik penderita ya. Jadi mungkin kita melihatnya dari sisi masing-masing gitu. Keduanya bisa ringan dan berat, yang paling membedakan itu adalah ya tadi frekuensinya,” ujar dr. Riana.
“Jadi kalau pilek flu itu biasanya kan musiman. kalau dibilang lebih ringan tapi kalau terjadi terus-menerus kan gak enak juga ya. Begitupun dengan pilek alergi, jika dia mengalami terus-menerus dan sepanjang hidupnya, tentunya itu akan menjadi suatu penderitaan yang berat,” pungkas dr. Riana.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.