Ilustrasi wanita yang mengalami sakit jantung. (pinterest/freepik)
Obesitas—didefinisikan sebagai BMI (indeks massa tubuh) 30 ke atas—merupakan faktor risiko utama diabetes dan tekanan darah tinggi, dua kondisi yang meningkatkan risiko stroke.
Obesitas juga terkait dengan kolesterol tinggi dan trigliserida tinggi (lemak dalam darah), yang dapat mengeraskan arteri, membuat penyakit kardiovaskular lebih mungkin terjadi.
Selanjutnya mengkonsumsi terlalu banyak alkohol juga meningkatkan kadar trigliserida darah, berpotensi mengeraskan arteri dan berkontribusi terhadap serangan jantung atau stroke. Ini juga dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko stroke lainnya, lho Beauty.
Untuk mengurangi risiko stroke dan masalah kesehatan serius lainnya, para ahli merekomendasikan minum hanya dalam jumlah sedang—tak lebih dari satu gelas sehari untuk wanita, dan dua gelas sehari untuk pria.
Semua pasti sudah mengetahui bahwa asap rokok mengandung ribuan racun. Setelah terhirup, mereka dapat merusak jantung dan dinding arteri, meningkatkan risiko stroke.
"Nikotin dalam rokok meningkatkan tekanan darah, dan karbon monoksida dari asap rokok mengurangi jumlah oksigen yang dapat dibawa darah," kata CDC, yang mencatat bahwa menghirup asap rokok juga membuat kamu berisiko terkena stroke.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.