Menu

Cuaca Makin Gak Menentu dan Polusi Bikin Lembab, Perlu Gak Sih Keramas Setiap Hari?

25 Juli 2022 10:45 WIB
Cuaca Makin Gak Menentu dan Polusi Bikin Lembab, Perlu Gak Sih Keramas Setiap Hari?

ilustrasi wanita sedang keramas (freepik/torwaiphoto)

HerStory, Jakarta —

Biasanya, kalau sudah memasuki pertengahan tahun, wilayah di Indonesia sudah waktunya memasuki musim kemarau. Namun bagi beberapa daerah, curah hujannya masih tinggi dan bahkan polusi semakin meningkat terutama perkotaan.

Kondisi seperti itu akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan, termasuk rambut. Tapi, haruskah keramas setiap hari untuk menyingkirkan paparan polusi juga faktor cuaca tak menentu?

Dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Shakti Indraprasta, Sp.KK., mengatakan bahwa hal itu tak perlu.

"Tidak perlu meningkatkan frekuensi mencuci rambut. Cukup keramas sesuai dengan tipe kulit saja. Karena kalau terlalu sering bisa buat rambut mudah rontok," jelasnya saat konferensi pers NMW Skin Care di Jakarta beberapa waktu lalu.

Ia menyarankan, untuk tipe kulit kepala berminyak bisa keramas paling sering satu kali sehari. Sedangkan kulit kepala kering sebaiknya lebih jarang keramas, misalnya dua kali sehari.

Dokter Shakti menyampaikan bahwa ciri rambut sehat berarti tampak berkilau, teksturnya halus dan lembut, ujung rambut tak bercabang, tak mudah rontok atau patah, kulit kepala tak berketombe, dan jumlah helai rambut normal.

Keadaan rambut sehat tersebut juga bisa dimiliki hanya dengan lakukan perawatan di rumah.

"Tips dapatkan rambut sehat, pertama harus memilih sampo sesuai tipe kulit kepala. Kedua, keramas secara rutin sesuai tipe kulit kepala. Kalau berminyak 1 kali sehari gak apa-apa. Kalau kulit kepala kering bisa lebih jarang," tururnya.

"Ketiga, saat keramas digosokan secara halus dan merata ke seluruh kulit kepala. Keempat, gunakan kondisiner diujung kepala. Kelima, saat gunakan catokan pakai heat yang serendah mungkin dan jangan terlalu dekat, berikan jarak 20-30 cm dan janagn gunakan saat masih basah. Harus tinggu set kering dulu," imbuh dokter Shakti.

Ia menekankan bahwa rambut rontok sebenarnya normal karena termasuk pada fase pertumbuhan rambut. Akan tetapi, jumlah rambut rontok perlu diperhatikan, jangan lebih dari 100 helai per hari.

Terdapat kondisi masalah rambut dan kulit kepala yang sebaiknya tak hanya ditangani di rumah tapi perlu perawatan dari dokter. Seperti, kerontokan lebih dari 100 helai per hari, ketombe tak kunjung hilang dengan sampo, rasa gatal, dan tekstur bersisik.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Bahan Alami yang Bisa Hempas Semua Masalah Rambut, Mulai dari Uban Sampai Rambut Kasar!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.