Ilustrasi kematian di tempat tidur. (Freepik/Oporty)
Berbeda dari henti jantung, serangan jantung tidak disebabkan oleh kesalahan pada sirkuit elektrik dalam tubuh. Serangan jantung saat tidur terjadi karena aliran darah ke otot-otot jantung terhambat sehingga jantung tidak mendapatkan suplai oksigen dari darah. Dalam beberapa kasus, jantung masih tetap berdetak tapi otot-otot yang tidak mendapatkan oksigen akan mengalami kerusakan.
Biasanya serangan jantung disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Tanda-tanda yang bisa diamati adalah rasa nyeri dan tertekan di dada atau lengan, demam, muntah-muntah, dan debaran jantung yang tidak teratur (terlalu cepat atau terlalu lambat).
Ini merupakan ganguan tidur yang terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan untuk bisa tidur. Jika insomnia dibiarkan berlangsung lama tanpa ditangani dengan benar bisa mejadi penyebab kematian saat tidur lh Moms.
Umumnya penggumpalan darah tidak membahayakan kesehatan. Tetapi, kalau darah yang menggumpal sudah menjadi terlalu besar, gumpalan tersebut akan menghalangi aliran darah.
Jika aliran yang terblokir adalah pembuluh utama yang memompa darah menuju otak atau jantung, penggumpalan darah bisa berujung pada seseorang meninggal saat tidur.
Kasus penggumpalan darah yang cukup parah biasanya terjadi karena ada trauma seperti luka yang cukup serius, kulit yang tergores, atau darah yang mengental. Gejala yang tampak biasanya berupa pembengkakan, kulit yang pucat, rasa sakit, dan napas yang memburu.
Itulah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kematian mendadak saat tidur. Untuk menghindarinya, ada baiknya jika Moms rutin melakukan medical check up setiap enam bulan sekali ya Moms.
Hal ini untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh Beauty. Semoga informasi ini bermanfaat.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.