1. Kamu diharapkan memenuhi standar yang nggak realistis

Anggota keluarga mengambil peran yang berbeda dari waktu ke waktu untuk membantu satu sama lain. Mungkin tugas kamu adalah membersihkan piring dari meja setelah makan malam hari Minggu. Atau mungkin kamu sesekali membantu mengawasi adik-adik. Ini semua normal.

Tetapi tugas-tugas ini seharusnya nggak menghalangi kamu menyelesaikan tugas sekolah, bermain, atau cukup tidur.

Kalau kamu dibesarkan dalam keluarga beracun, kamu mungkin diminta untuk:

• Orangtua atau mendisiplinkan adik atau memberikan sebagian besar perhatian mereka
• Mengambil tanggung jawab seperti memasak makanan atau melakukan tugas berat tertentu sebelum kamu dapat melakukannya dengan aman atau cakap
• Berikan dukungan emosional seolah-olah kamu adalah pasangan atau orang dewasa lainnya
• Kamu dikritik dengan keras

Kebanyakan orang tua terkadang menegur atau mengkritik perilaku anak-anak mereka. Tetapi pernyataan ini harus konstruktif dan fokus pada perilaku, bukan pada anak. Mereka nggak boleh membuat kamu merasa rendah diri, nggak diinginkan, atau nggak dicintai.

2. Kebutuhan kamu nggak terpenuhi

Enggak ada seorangpun yang sempurna. Mungkin orang tuamu nggak pandai menjemputmu dari sekolah tepat waktu, membuatmu menunggu. Atau mungkin mereka lupa membayar tagihan listrik sekali dan listrik padam selama 2 hari.

• Tetapi anggota keluarga yang mendukung harus mendukung kebutuhan dasar kamu dengan:
• Menetapkan batasan
• Memberikan disiplin dan kasih sayang
• Menjaga kesehatan dan kesejahteraan Anda
• Memastikan Anda menerima pendidikan
• Memastikan Anda memiliki makanan untuk dimakan dan pakaian bersih untuk dikenakan

Meskipun mungkin ada faktor-faktor lain yang terlibat, secara teratur pergi tanpa hal-hal di atas dapat sangat menyarankan dinamika keluarga yang beracun atau tidak sehat.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Selain Gagal Nyaleg Vicky Prasetyo Diduga Kena Gangguan Mental Tak Jera Terjerat Hukum

Baca Juga: Dianiaya Mantan Pacar Suami, Afifah Riyadi Akui Kena Mental Disumpahi ASI Seret hingga Celaka: Aku Sakit Hati Banget!