Ilustrasi pasien kanker (Shutterstock/Edited By HerStory)
Kanker pada wanita ini lebih berisiko pada orang yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker usus besar, polip (salah satu jenis tumor jinak) di kolon, atau penyakit radang usus. Tetapi juga bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut ini, diantarnaya:
- Kelebihan berat badan
- Konsumsi makanan tinggi lemak (terutama dari sumber hewani)
- Merokok
- Tidak aktif bergerak
Berikut adalah beberapa cara pengobatan kanker usus besar:
- Operasi
- Kemoterapi
- Radioterapi
- Terapi Obat Bertarget
Adanya menopause terlambat, riwayat infertilitas, atau tidak memiliki anak, dapat meningkatkan risiko kanker endometrium.
Selain itu, faktor risiko kanker ini dapat meningkat pada orang yang suntik hormon estrogen tanpa progesteron, dan mengonsumsi tamoxifen untuk pengobatan kanker payudara atau untuk menurunkan risiko kanker payudara. Berikut adalah pengobatan kanker endometrium yang umum digunakan:
- Operasi
- Terapi radiasi
- Terapi hormon
- Kemoterapi
Kanker serviks dapat memengaruhi setiap wanita yang telah aktif secara seksual. Salah satu penyebab kanker serviks adalah infeksi dari Human Papillomavirus (HPV). Virus ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual.
Selain infeksi oleh HPV, kanker pada wanita yang satu ini juga dapat berisiko pada wanita dengan kondisi berikut:
- Perokok.
- Memiliki HIV atau AIDS.
- Memiliki gizi buruk.
- Tidak melakukan tes Pap smear secara rutin (skrining kanker serviks dapat dilakukan dengan pemeriksaan Pap smear).
Berikut adalah beberapa pengobatan yang disarankan, diantaranya:
- Bedah
- Radioterapi
- Kemoterapi
- Terapi target
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.