Ilustrasi orang mudah lelah dan mengantuk. (Unsplash/Kinga Cichewicz)
Depresi dapat menyebabkan berbagai gejala, salah satunya, penyusutan energi hingga membuatmu terus-terusan merasa lelah. Biasanya dipicu oleh waktu tidur yang kurang dan banyaknya pikiran.
Kondisi ini dapat diobati dengan psikoterapi, obat-obatan, atau kombinasi keduanya. Namun, lebih baik sebelumnya berkonsultasi dahulu kepada para ahli.
Kafein adalah obat, namun begitu tubuh sudah terbiasa, terutama jika kamu minum kopi atau soda setiap hari, maka akan menjadi ketergantungan.
Meski memberi energi, kafein juga dapat memicu kelelahan. Sebab, membakar kalori ketika tubuh memiliki kafein, membuatmu bergerak begitu aktif sampai mencapai puncak lelah lebih cepat.
Jika tidak cukup mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, maka tingkat energi tentu bisa berkurang. Untuk melakukan tugas terkecil pun terasa sulit. Akibat lainnya, kamu bisa mengalami sembelit yang dapat menambah kelelahan.
Pastikan mengonsumsi makanan yang seimbang, seperti buah, sayuran, dan protein, di mana sangat penting untuk memerangi kelelahan. Dengan jumlah nutrisi yang tepat, tubuh akan mampu menciptakan energi yang kamu butuhkan untuk menjalani aktivitas.
Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin yang lebih rendah dari kondisi normal.
Sementara hemoglobin adalah protein kaya zat besi yang membantu sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Jika kamu menderita anemia, tubuh tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen. Jadi, kamu dengan kondisi ini selalu bertemu dengan kelelahan yang berlebihan.
Untuk mengurangi dugaan yang belum pasti, kunjungi dokter dan tanyakan apakah kelelahan yang sering dirasakan adalah tanda bahwa kamu menderita anemia.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.