Februari lalu, Re.juve bekerja sama dengan KOMPIS yang mengolah sampah buah dan sayuran sisa. Sayuran dan buah-buahan sisa tersebut diproduksi menjadi pakan ternak yang bernilai tinggi. 

Enggak hanya sampah organik saja yang dapat diproses menjadi kebutuhan. Sampah non organik seperti botol plastik pun dapat diolah kembali.Sejak Januari 2020 lalu, Re.juve sudah mengubah seluruh kemasan botol plastiknya menjadi 100% plastik recycled-PET yang aman untuk makanan dan minuman.

Bahkan Re.juve juga sudah lama menerapkan ‘Bring Back Your Empty Bottle’, di mana konsumen dapat mengembalikan kembali botol-botol plastik Re.juve yang sudah dikonsumsi. Bekerja sama dengan Bank Sampah, botol-botol tersebut dapat di daur ulang menjadi produk dakron sebagai bahan tekstil dan peralatan rumah tangga. 

Dengan ini menunjukkan bahwa sampah organik dan nonorganik yang diperoleh dari Re-juve semuanya diolah kembali sehingga menjadi kebutuhan yang berguna. 

“Sesuai dengan visi produk kami untuk menjadi brand with integrity, kamu percaya pada suatu upaya holistik dan berkelanjutan dalam berbuat baik, tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi bumi dan masyarakat,” ucap Richard Anthony.

Akhir kata ia mengatakan semoga program ini dapat menginspirasi dalam upaya gaya hidup yang berkelanjutan.

“Kami berharap Re.juve Cares dan diskusi pada hari ini dapat menginspirasi dalam upaya kita menuju gaya hidup berkelanjutan yang dapat diterapkan tidak hanya sekarang di masa pandemi ini, tetapi juga nantinya setelah kita benar-benar pada situasi normal,” tutupnya.

Baca Juga: Pertama di Indonesia, Re.juve Hadirkan Re.Fresh Usung Konsep True Smoothies Bar di Bintaro Exchange 2, Tertatik Coba Gak?

Baca Juga: Dapat Sertifikasi ISO 22000:2018 Pertama di Indonesia, Gimana Sih Cara Olah Buah Premium dengan Cold-Pressed Facility Re.juve?