Kumpulan suplemen. (Unsplash/Adam Niescioruk)
Studi penelitian lain menemukan bahwa kombinasi vitamin D dan suplemen kalsium sebenarnya dapat menyebabkan kondisi yang disebut aterosklerosis, penyakit yang terjadi ketika zat lemak menumpuk di arteri.
Studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine menemukan hubungan antara stroke dan suplemen berdasarkan 277 uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan hampir satu juta orang.
Studi tersebut menemukan bahwa suplemen yang terbuat dari vitamin D dan kalsium meningkatkan risiko stroke sebesar 17 persen.
Suplemen vitamin yang umum digunakan adalah vitamin B12, vitamin D, kalsium, asam folat, vitamin C, vitamin E, seng, melatonin, minyak ikan.
Karena kepercayaan bahwa suplemen ini tak memiliki efek samping yang berisiko, banyak orang hanya menambahkannya ke dalam makanan mereka tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Namun, ada beberapa efek samping yang terkait dengan konsumsi suplemen yang berlebihan.
Dan, terlepas dari kenyataan bahwa konsumsi suplemen vitamin yang berlebihan dapat merusak tubuh ketika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, mungkin tak menunjukkan gejala yang terlihat sampai terlambat.
Karenanya selalu dianjurkan untuk mengambil rekomendasi dokter sebelum menambahkan suplemen untuk dietmu, Beauty. Beberapa faktor perlu dipertimbangkan saat meresepkan obat.
Alasan penting lainnya banyak kasus mengapa konsultasi dokter penting adalah karena seseorang tidak pernah tahu kapan harus berhenti mengonsumsi tablet. Sementara beberapa percaya bahwa overdosis suplemen akan dihapus dari tubuh, dalam telah terlihat bahwa unsur-unsur mengganggu fungsi normal tubuh.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.