Komaruddin Simanjuntak, Pengacara Brigadir J
“Penyidiknya terima ini bukti, setelah diterima entah dibawa kemana saya tidak ngerti,” ungkap Kamaruddin.
“Apa dibawa ke toilet atau dibawa kemana, gak ngerti,” sambungnya.
Namun kemudian penyidik itu kembali bersama perwira menengah dan menyatakan Hasil Otopsi Ulang itu tak bisa diterima.
“Pulang-pulang bawa teman perwira menengah. ‘Bang, buktinya ditolak, bang. Karena yang diterima bukti dari dokter forensik’,” beber Kamarddin menirukan penyidik.
Hal itulah yang membuat Kamaruddin mengaku heran. Semestinya, data dari dua dokter utusan keluarga Brigadir Joshua, harusnya bisa diakui.
“Kami mengirimkan duta (dokter) dua orang. Ini hasil penguatan mereka,” heran dia.
“‘Mohon maaf, bang, pimpinan kita tidak bisa menerima’,” tutur Kamaruddin menirukan perwira menengah tersebut.
Karena data dua dokter tersebut ditolak, Kamaruddin yakin hasil visum mengikuti hasil otopsi pertama.
“Saya sudah berpikir bergitu, karena ini data yang begitu akurat kok ditolak,” herannya lagi.
“Maka saya sebarlah ini ke media sosial. Pokoknya masyarakat harus tahu,” sambungnya.
Menurut Kamaruddin, penolakan ini cukup aneh dan ia meyakini ada pengaruh mafia di dalamnya.
“Saya semakin yakin ini pengaruh mafia, terlalu banyak makan uang haram,” ucap Kamaruddin.
“Maka, mulailah saya berpikir kenapa polisi kayak begini?” tandasnya.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Fajar. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.