Ketika hamil peningkatan berat badan memang tak bisa dihindarkan Moms. Tapi, sebenarnya kenaikan berat badan ini harus dikontrol supaya enggak berlebihan dan jadi obesitas ya Moms.

Menurut penulis buku The Everything New Mother's First Year, Robin Elise Weiss, PhD, MPH, orang yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 30 dikatakan obesitas. Perhitungan ini yang digunakan sebagai patokan obesitas selama masa kehamilan.

Namun, seseorang yang kelebihan berat badan sebelum hamil tetap dianjurkan untuk menambah berat badannya selama masa kehamilan. Namun, penambahan berat badan enggak boleh berleihan atau menyesuaikan kondisi atau janin yang dikandung.

Obesitas selama kehamilan juga perlu dijaga dengan terus mengonsumsi makanan yang bergizi. Selain itu, jangan lupa mengonsumsi kalori juga ya Moms untuk janin.

Dampak Obesitas saat Hamil

Menurut Dr. dr. H. Imam Rasjidi, SpOG (K) Onk dalam buku Panduan Kehamilan Muslimah terdapat beberapa dampak yang mungkin dialami ibu hamil, di antaranya:

1. Kehamilan menjadi lebih lama

2. Berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan

3. Melahirkan bayi meninggal (stillbirth)

4. Mengidap diabetes gestasional

5. Melahirkan secara caesar

6. Melahirkan bayi dengan satu sampai dua jenis kelainan atau cacat bawaan tabung saraf pusat

7. Bayi yang dilahirkan dapat mengalami obesitas

Baca Juga: Bukan Hanya Untuk Kosmetika, Body Contour Juga Bisa Dilakukan Penderita Obesitas, Simak Prosedurnya yuk Moms!

Baca Juga: Obesitas Pengaruhi Saluran Napas? Ini Alasan Orang Gemuk Lebih Sering Ngorok, Kamu Sudah Tahu Belum?