Menu

From Zero to Hero, Mengulik Perjalanan Karier Chun Ling: Satu-satunya Wanita di Jajaran Direksi GEGI, Seperti Apa?

18 Oktober 2022 19:10 WIB
From Zero to Hero, Mengulik Perjalanan Karier Chun Ling: Satu-satunya Wanita di Jajaran Direksi GEGI, Seperti Apa?

Linggawati Tok (Cong Chun Ling) selaku Direktur Marketing Great Eastern General Assurance Indonesia (HerStory/Sufri Yuliardi)

HerStory, Jakarta —

Membangun karier dari titik nol merupakan sebuah perjalanan baru yang penuh tantangan bagi setiap orang. Hal ini juga dirasakan oleh Linggawati Tok (Cong Chun Ling) yang kini menjabat sebagai Direktur Marketing Great Eastern General Insurance (GEGI) Indonesia. Jika ditelusuri kembali, Chun Ling merupakan sosok yang meniti karier dari dasar dan membangunnya hingga kini berhasil menduduki kursi salah satu petinggi di perusahaan jasa asuransi Indonesia.

Nah, Beauty, pasti penasaran bukan bagaimana cara Chun Ling membangun karier sebagai seorang wanita, ibu, dan pemimpin? Ternyata pencapaian ini bukanlah didapatkan secara instan. Proses yang dilalui cukup panjang.

Lewat interview eksklusif bersama HerStory, Chun Ling menyebutkan bahwa ada berbagai tantangan yang mendewasakan dirinya hingga akhirnya berhasil duduk di posisi sekarang. Ia menegaskan bahwa proses tumbuh menjadi hebat harus melewati berbagai tantangan serta menunjukkan prestasi yang menjanjikan.

“Setiap saya dipromosikan itu merupakan tantangan sampai hari ini saya menjabat menjadi salah satu direksi. Yang mana itu buat saya merupakan proses yang membuat saya semakin hari itu semakin matang dan sampai hari ini saya masih bisa menduduki jabatan itu dengan yang tentunya kepercayaan dari semua pihak,” ungkapnya kepada tim HerStory (14/10/2022).

Melangkahkan kaki pertama kali di bidang jasa keuangan pada tahun 1983 menjadi pengalaman berharga baginya. Berawal dari perusahaan lokal yang kemudian joint venture hingga ganti kepemilikan, Chun Ling berhasil bertahan bahkan terus melangkah ke depan. Hingga kini ia menjadi salah satu pemimpin dan berada di jajaran direksi GEGI.

Gimana, sih, tantangan yang dihadapi Chun Ling sebagai wanita karier?

Menariknya, Chun Ling memandang bahwa gender bukanlah suatu hal yang menghalangi kemajuan karier seseorang. Ia yakin bahwa wanita memiliki hak dan kesempatan yang sama dengan pria. Hal ini memang butuh kepercayaan diri dan pembuktian diri bahwa wanita itu sanggup, kok, untuk bekerja seperti pria.

“Selama kita (wanita) punya rasa kepercayaan diri bahwa kita bisa dan kita gak pernah ragu bahwa apa yang kita lakukan itu adalah benar-benar sesuatu yang harus kita kontribusikan. Dan tentunya kita punya talenta untuk menunjukkan kepada tim kita bahwa kita itu punya kapasitas menjadi seorang pemimpin yang memang dipercaya oleh tim,” tegasnya

Ia juga merasa beruntung sebab GEGI merupakan perusahaan yang memberikan kenyamanan untuk berpendapat, berkontribusi, dan berkembang. Ia merasa senang suaranya sebagai pemimpin wanita dapat didengar bahkan berperan dalam membuat kebijakan manajemen.

“Manajemen GEGI gak pernah melihat gender sebagai salah satu yang didiskriminasi. Sepanjang kita bisa menunjukkan bahwa punya kapasitas itu (kemampuan). Sepanjang kita bisa memberikan kontribusi yang baik untuk perusahaan, gak ada hambatan apapun agar kita dipercaya dan didengar,” ungkap Chun Ling.

Nah, apakah ada tips memimpin ala Chun Ling?

Bagi Chun Ling, menjadi pemimpin bukan berarti harus memberikan instruksi melainkan juga menjadi telinga bagi rekan kerja. Dari proses ‘mendengar’, ia percaya banyak hal baru, inovatif, serta penting lainnya yang muncul dari pihak internal dan eksternal. 

Pendapatnya itu sejalan dengan salah satu program GEGI yaitu kick off setiap pagi yang mana merupakan sesi saling bertukar pikiran. Setiap pihak akan saling berbagi pendapat, informasi market, dan lainnya. Sesi inilah yang membantu semua teamwork untuk mengasah kemampuan dan terus belajar.

“Pemimpin gak harus hanya satu arah. Ada saatnya kita harus mendengar pendapat orang lain juga, yang pendapat yang beragam jika dikombinasikan akan menghasilkan keputusan terbaik,” terangnya.

Tak hanya itu, Chun Ling menegaskan bahwa dalam berkarier khususnya dibidang jasa keuangan asuransi dibutuhkan berbagai skill, baik dari pendidikan formal maupun informal. Selama setiap orang punya keinginan belajar, maka pintu untuk berkembang tetap terbuka. Bidang yang ditempuhnya gak melulu harus berlatar belakang khusus industri jasa keuangan. Chun Ling menegaskan bahwa ilmu asuransi itu berubah dan akan akan terus berkembang setiap waktu.

“Jangan pernah stop belajar dan selalu update skill sebab itu yang akan menunjang kemampuan aktivitas kita sehari-hari dan juga sangat membantu peran kita terhadap pekerjaan kita setiap saat. Jadi mengupdate diri dan belajar mungkin menjadi kombinasi yang tepat,” jelasnya.

Selanjutnya, Chun Ling menjelaskan soal pentingnya networking. Ia yakin bahwa sebuah perjalanan, baik karier maupun kehidupan sosial, butuh relationship yang kuat dan luas sangat menunjang performance pekerjaan. Apalagi koneksi tersebut dapat datang dari mana saja, seperti nasabah dan partner usaha.

Chun Ling yakin bahwa perusahaan yang menawarkan jasa harus mampu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi nasabah. Pasalnya, nasabah merupakan pihak penting yang membangun nama baik perusahaan.

“Kadang kita butuh customer experience untuk memberikan rekomendasinya, ‘siapa sih GEGI? atau mengapa GEGI?’, merekalah yang akan menjadi iklan berjalannya kita. Itulah gunanya kita di bidang jasa  gak boleh setengah-setengah untuk berkomitmen karena mereka adalah iklan yang tanpa dibayar dan akan membuat nama besar itu bertahan,” ungkapnya.

Gimana cara menyatukan beragam kepala untuk menghasilkan satu keputusan?

Tampaknya ini merupakan tantangan terbesar bagi seorang pemimpin. Menjadi penengah, pengambil keputusan, bahkan menjadi sosok yang dapat mengayomi  semua pihak adalah tantangan sekaligus peran pemimpin. Chun Ling sendiri memiliki tips khusus untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan cara memposisikan diri sebagai seorang teman atau seorang ibu.

Ia yakin bahwa setiap masalah dalam pekerjaan memiliki jalan keluar apabila ditelusuri dengan kepala dingin tanpa mendahulukan emosi dan berpikir rasional. Ia harus mampu bersikap tegas sekaligus penuh pertanggungjawaban atas keputusan yang diambilnya.

“Di saat saya harus tegas, saya harus mengatakan ini salah gak bisa  dan kenapa saya gak setuju, saya harus jelaskan. Kemudian dampak negatifnya kalau hal ini terjadi harus saya jabarkan juga. Jadi dengan begitu kita bisa membuat dia (rekan) menerima pendapat kita,” ungkapnya.

Berbicara soal jangan mengedepankan emosi, ada cara unik Chun Ling untuk mengatur emosinya. Ternyata, direksi GEGI ini memiliki untuk mengalihkan diri sejenak untuk merasakan suasana berbeda sekaligus keluar dari masalah yang menjeratnya. Tipsnya adalah dengan mencari teman ngobrol di luar lingkup kerja.

Wah, bagaimana, tuh, maksudnya? Ternyata dikala jenuh atau stres, Chun Ling akan menghabiskan waktu dengan teman-teman yang gak ada hubungan dengan pekerjaannya sama sekali. Dengan begitu, mereka dapat ngobrol hal baru di luar masalah yang menekannya. Setelah cukup mendapatkan suasana baru, ternyata mood-nya ikut membaik dan ia dapat melanjutkan pekerjaan dengan pikiran serta hati yang lebih tenang.

“Ketika kamu sedang stres atau merasa hectic, maka kamu harus cari teman-teman untuk mengobrol hal yang berbeda dengan kesehariannya kamu,” tandasnya.

Baca Juga: Hebat! Tim Maya dari ITB Berhasil Maju ke Babak Final Internasional L’Oréal Brandstorm 2024 di London, Ternyata Berhasil Ngalahin 5.600 Tim!

Baca Juga: Gandeng Dua Wanita Hebat, Kampanye ‘Believe in Every Step’ dari Instaperfect Ajak Beauty untuk Mensyukuri Setiap Perjalanan Hidup!

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.