Garam. (Pixabay/Bruno Germany)
Begini penjelasan NHS mengenai takaran pemberian garam untuk anak yang wajib orang tua ketahui. Perhatikan, ya, Bunda. Jumlah maksimum garam yang disarankan untuk bayi dan anak-anak adalah:
Baca Juga: Resep Udang Tumis Mentega, Sajian Lezat untuk Anak yang Nafsu Makannya Turun
Sementara bayi yang masih eksklusif ASI tak membutuhkan tambahan asupan garam karena pada ASI atau susu formula yang dikonsumsinya sudah mengandung garam.
Selain penambahan garam secara moderat, Bunda juga harus memperhatikan takaran garam yang terdapat memberikan pada bayi menu MPASI yang berasal dari makanan olahan kemasan (processed food).
Misalnya pasta, daging olahan, roti, atau lainnya. Sebab, makanan tersebut sudah dicampurkan dengan garam dalam olahannya. Bayangkan jika saat Moms mengolahnya kembali, Moms menambahkan kembali garam ke dalamnya?
Jadi bijaklah dalam menambahkan garam ke dalam makanan bayi Moms.
Bayi dilahirkan dengan preferensi alami untuk makanan manis, asin, dan rasa umami. IDAI mengatakan, garam bisa saja ditambahkan pada MPASI bayi sekadar untuk menjamin perkembangan khasanah rasa pada bayi –hal ini juga berlaku pada aturan pemberian gula untuk bayi.
Apabila Moms menawarinya makanan asin berulang kali, itu dapat memperkuat preferensi rasa alaminya ini, kemudian menyebabkan anak malah lebih menyukai makanan asin daripada yang secara alami kurang asin.
Melansir laman Healthline, pemberian garam berlebihan pada bayi bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatannya. Di antaranya:
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di The Asian Parent
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan The Asian Parent. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.