Garam. (Pixabay/Bruno Germany)
Memengaruhi Fungsi Ginjal
Terlalu sering mengonsumsi makanan asin dapat memengaruhi fungsi ginjal bayi yang belum sempurna. Ginjal bayi masih belum matang, dan organ tersebut belum dapat menyaring kelebihan garam seefisien ginjal orang dewasa. Akibatnya, diet yang terlalu kaya garam dapat merusak ginjal bayi.
Masalah Kesehatan Lain
Diet kaya garam juga akan memengaruhi kesehatan dan preferensi rasa jangka panjang bayi. Seperti:
Pada akhirnya, diet kaya garam dapat menyebabkan tekanan darah yang lebih tinggi selama masa kanak-kanak dan remaja, yang kemudian akan meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari.
Dalam kasus ekstrem, asupan garam yang sangat tinggi dapat memerlukan perawatan medis darurat, dan dalam beberapa kasus, bahkan menyebabkan kematian. Namun, ini jarang terjadi dan biasanya terjadi karena bayi secara tak sengaja memakan garam dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada yang biasanya ditambahkan orang tua ke dalam makanan
Bayi Tak Suka Makanan Alami
Makanan olahan, yang cenderung asin, tetapi biasanya tak kaya nutrisi, mungkin akan jadi lebih disukai bayi daripada makanan utuh dengan kandungan garam alami yang lebih rendah, seperti sayuran. Inilah alasan mengapa preferensi rasa asin bayi pada gilirannya akan menurunkan kualitas makanan mereka secara keseluruhan.
Jadi, ketika menambahkan garam untuk bayi, pertimbangkanlah semua hal di atas, Bunda, karena bukan tanpa alasan beberapa lembaga kesehatan juga mengatur mengenai hal ini mengingat risiko buruk yang bakal diterima bayi di kemudian hari.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di The Asian Parent
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan The Asian Parent. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.