Ilustrasi diet. (Pinterest/Freepik)
Kemudian, peserta tersebut juga diharuskan mengonsumsi lima hingga delapan porsi biji-bijian, dan dua hingga tiga porsi makanan fermentasi seperti kombucha, kefir dan sauerkraut. Setiap minggu, peserta diminta untuk mengonsumsi tiga hingga empat porsi kacang polong. Sementara relawan lainnya mengikuti diet berdasarkan rekomendasi diet klasik untuk makan sehat.
Selama penelitian, para spesialis mengumpulkan data tentang tingkat stres dan kesehatan mental menggunakan kuesioner. Selain itu, mereka menganalisis sampel tinja untuk mengamati perubahan bahan kimia tertentu yang dihasilkan oleh mikroba usus.
Para peneliti menemukan bahwa diet psikobiotik bisa mengurangi 32 persen perasaan stres di antara peserta. Selain itu, para ahli mencatat peningkatan kualitas tidur. Perbedaan juga dicatat dalam mikrobiota usus. Efek positif diet pada kesehatan mental bergantung pada hubungan antara usus dan otak.
“Menggunakan diet bertarget mikrobiota untuk memodulasi komunikasi usus-otak secara positif memiliki kemungkinan untuk pengurangan stres dan gangguan terkait stres, tetapi penelitian tambahan diperlukan untuk menyelidiki mekanisme yang mendasarinya, termasuk peran mikrobiota,” kata para peneliti seperti dilansir dari Malay Mail, Rabu (9/11/2022).
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel:
Lihat Sumber Artikel di Suara.com
Konten Sindikasi: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.