Coffee.(Pinterest/Edited by HerStory)
Dr. Kimberly Langdon, anggota dewan penasihat medis di perusahaan layanan kesehatan Medzino, menerangkan bahwa kafein memberikan energi di seluruh otak. Akibatnya penurunan aliran darah otak dan tekanan darah relatif rendah, yang juga bermanfaat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Tamar menambahkan masalah mengonsumsi kafein di pagi hari adalah ketika kadar kartisol sudah tinggi, kafein membantu meningkatkannya. Alhasil timbul rasa cemas dan gelisah yang tinggi pada pagi hari yang akan membuang sisa hari hidup seseorang.
Tamar berpendapat kopi memiliki manfaat bagi mereka yang memiliki penyakit diabetes tipe 2 dan jantung. Selain itu juga bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme. Kandungan polifenolnya bermanfaat untuk meningkatkan pencernaan, membantu mencegah penyakit jantung, hingga membantu mengontrol berat badan.
Tamar menjelaskan bahwa kandungan kafein dan polifenol dalam teh tak setinggi kopi. Apabila mencari minuman yang tak minum terlalu banyak kafein, maka bisa mengonsumsi teh sebagai gantinya. Dengan menawarkan ragam dan varian yang banyak, teh juga aman dikonsumsi ibu hamil.
Karena menurut Tamar manfaat teh lebih beragam karena jenisnya lebih banyak. Sedangkan kopi dan espresso dibuat dengan satu biji serta satu tanaman.
Lalu mana yang lebih baik, teh atau kopi ?
Tergantung pada orang yang mengonsumsinya. Kedua minuman ini memiliki manfaatnya masing-masing yang dapat disesuaikan dengan kondisi tubuh. Namun, Tamar menyarankan, jika seseorang terlalu responsif terhadap kafein, maka ada baiknya konsumsi teh saja.
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.
Share Artikel: