Menu

5 Tips Jitu Memupuk Rasa Percaya Diri dan Sifat Berani pada Anak Pemalu, Moms Bisa Tiru Nih!

24 November 2020 07:15 WIB

Ilustrasi anak pemalu (ADDitude/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Anak terlahir dengan sifat dan kepribadiannya masing-masing. Ada yang terlahir ceria dan berani, ada pula yang terlahir dengan sifat pemalu yang dimilikinya. Berbicara soal anak pemalu, banyak hal yang menjadi pemicu rasa malu yang tumbuh dan melekat pada diri si kecil.

Seperti yang disebut dalam laman Healthline, selain faktor biologis, anak yang tumbuh dengan sifat pemalu juga bisa disebabkan karena proses interaksi dengan orang tuanya.

Orang tua yang terlalu otoriter atau terlalu protektif, bisa menyebabkan anak tumbuh menjadi pribadi yang pemalu. Anak-anak yang enggak diizinkan mengalami berbagai hal, mungkin akan kesulitan dalam mengembangkan keterampilannya.

Terlepas dari itu, mungkin banyak di antara Moms, yang berusaha untuk membantunya lebih percaya diri dan menumbuhkan sifat berani pada dirinya. Hal ini tentu kamu lakukan agar si kecil dapat beradaptasi dengan baik dan 'diterima' penuh dalam lingkupnya.

Berikut ini HerStory rangkum dari berbagai sumber, Selasa (24/11/2020), tips jitu menghadapi anak pemalu agr lebih berani dan percaya diri.

Jangan beri label 'pemalu' pada anak

Moms, hal pertama yang perlu kamu lakukan untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak pemalu ialah jangan memberinya label. Jangan menyebut si kecil 'pemalu', apalagi dihadapan orang banyak.

Hal ini akan membuat sifat pemalunya semakin menjadi-jadi. Alhasil, ia semakin sulit unuk diajak bersosilisasi. Parahnya, ia akan selalu marah dan menolak keras, tiap kali dihadapkan dengan suasana dan orang baru.

Moms, ketimbang kamu menyebutnya sebagai anak pemalu dihadapan banyak orang, kamu bisa mengalihkannya dengan mengatakan kalau saat ini ia ingin merasa diam dulu. Dengan begitu, anak akan merasa kamu memahami perasaanya.

Ajak anak untuk menceritakan hal-hal yang membuatnya malu

Anak dengan sifat pemalu biasanya sungkan untuk bercerita atau bahkan menunjukkan kemampuannya. Untuk itu, kamu bisa mengajaknya berbicara dan mencari tahu hal apa yang membuatnya merasa malu.

Dengan begitu, sebagai orang tua, kamu bisa menentukan cara yang tepat untuk meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri pada diri si kecil. 

Moms, anak itu butuh didengar untuk mencurahkan perasannya. Kebiasaan berkomunikasi dengan baik selama di rumah, lambat laun akan membantunya untuk berani berkomunikasi dengan orang lain pula.

Melatih anak untuk bersosialisasi

Melatih anak pemalu untuk bersosialiasi, memang butuh kesabaran yang ekstra. Anak-anak perlu mengembangkan kemampuan beradaptasinya saat berada di kerumunan dan bertemu dengan orang baru. Tak terkecuali  pada anak yang pemalu.

Enggak bisa secara instan, kamu harus melatih anak pemalu untuk bersosialisasi secara perlahan. Perkenalkan pada anak secara pelan-pelan ke dalam situasi yang membuatnya berusaha untuk merasa nyaman dan mulai membaur dengan anak yang lain.

Moms, dalam hal ini kamu juga enggak boleh memaksanya ya. Kalau si kecil sudah menolak sejak awal, jangan dipaksa dan beri kelonggaran untuknya. Biarkan si kecil menemukan lingkup dan teman yang membuatnya merasa nyaman. Tapi, kamu tetap harus memantaunya juga ya, Moms.

Bangun rasa percaya dirinya

Cara lain yang bisa kamu lakukan ialah membangun rasa percaya dirinya untuk berinteraksi dengan orang yang baru ditemuinya. Misal, saat kamu berbelanja ke supermarket, jangan segan untuk memberikan uang kepada si kecil dan minta untuk membayar belanjaan di kasir.

Enggak cuma itu, membangun rasa percaya diri si kecil juga bisa kamu lakukan lewat menunjukkan sifat percaya dirimu sendiri.

Moms perlu ingat, anak itu peniru yang ulung. Kalau kamu mampu dengan baik menunjukkan rasa percaya diri di hadapan banyak orang, lambat laun anakmu juga akan mengikutinya.

Beri pujian

Moms, saat si kecil mulai berani berinteraksi dengan orang lain atau bahkan yang baru ditemuinya, beri dia pujian. Memberi pujian pada anak terhadap suatu hal yang berhasil dilakukannya, akan mendorong anak untuk melakukan hal tersebut sesering mungkin.

Semoga bermanfaat ya, Moms!

Artikel Pilihan