Menu

Berani Akui Idap HIV/AIDS, Artis Indonesia Ini Tutup Usia Setelah 3 Tahun Berjuang Sembuh: Semoga Tenang di Surga

07 Desember 2022 18:10 WIB

Ilustrasi seorang dokter sedang memegang pita merah sebagai lambang solidaritas ODHA. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

HIV/AIDS masih menjadi salah satu penyakit yang menakutkan. Secara akumulatif, di Indonesia, jumlah orang dengan HIV yang dilaporkan sampai Maret 2021 mencapai 427.201 orang, menurut data dari Kementerian Kesehatan.

Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) hingga saat ini kerap kali mendapat stigma kurang baik di tengah masyarakat. Pasalnya, penularan HIV tak diuraikan dengan objektif, tetapi dihubungkan dengan perilaku dan norma.

Itulah yang menyebabkan ODHA menutup diri dan acapkali menganggap penyakit yang dideritanya adalah aib.

Kendati demikian, salah satu artis di Indonesia, mendiang Didi Mirhard, dengan lantang memberitahukan kepada khalayak bahwa dirinya terserang HIV/AIDS.

Dua puluh tahun silam, Didi Mirhard berjuang melawan rasa sakitnya. Tokoh kawakan mantan anggota tim bayangan sofball Indonesia sekaligus model, bintang sinetron, iklan, dan tarik suara ini seolah tak malu dengan menutup-nutupi penyakitnya.

Keberanian Didi Mirhard mengungkapkan penyakitnya adalah untuk menumbuhkan awareness bahwa HIV/AIDS bisa menyerang siapa saja dan mengimbau mereka yang berisiko untuk melakukan tes darah. 

Didi sendiri pernah ditampilkan sebuah LSM yang bergerak dalam advokasi HIV/AIDS di Jakarta dalam suatu bincang-bincang dengan murid-murid SLTA di Taman Ria Senayan, Jakarta Pusat untuk menumbuhkan kepedulian ini.

Tentang penyakit Didi Mirhard, dalam suatu tabloid hiburan kala itu, Ollyanda, kakaknya, mengenang apa yang dialami adiknya, Didi Mirhard.

Suatu saat di bulan November, Didi Mirhard sakit panas dan tidak mau berhenti hingga akhirnya dia dirawat disebuah rumah sakit.

Enggak puas dengan pelayanan yang ada Didi Mirhard minta dipindahkan ke rumah sakit Cinere. Disinilah dokter melakukan observasi atas darah Didi Mirhard.

Darah Didi MIrhard dibawa ke laboratorium RSCM dan akhirnya diketahui bahwa Didi telah terinfeksi HIV+. Saat itu, keluarga tak mau memberitahukan hal ini pada Didi sampai akhirnya dia mengetahui hal ini dengan sendirinya.

Dalam kaitan status HIV Didi, Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI, Guru Besar Tetap Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang pernah merawat Didi Mirhard mengatakan, penetapan sakitnya Didi Mirhard ( HIV/ AIDS) adalah berdasarkan hasil pemeriksaan darah.

"Jadi, status HIV itu merupakan hasil diagnosis yang sangat logis karena ditetapkan berdasarkan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium (tes HIV) sesuai dengan standar prosedur operasi yang lazim dalam dunia medis," katanya di sebuah stasiun televisi kala itu, seperti dikutip HerStory melalui Bangkapos.com Rabu (07/12/2022).

Sampai hari ini belum ada vaksin HIV dan obat anti-AIDS, tapi kondisi ini bukan tanpa jalan ke luar bagi  ODHA.

Bila rutin minum obat antiretroviral (ARV) mereka  setidaknya sudah bisa kembali beraktivitas, produktif bekerja, dan hidup bersama keluarga dengan aman.

Penggunaan obat ini dilakukan dengan cara mengonsumsi beberapa obat ARV yang digabungkan alias kombinasi atau disebut terapi antiretroviral.

Sejauh ini, terapi pengobatan inilah yang paling memungkinkan membuat sistem kekebalan tubuh ODHA tetap sehat.

Selain obat, dukungan, baik dari keluarga, teman dan relawan ada pula ‘obat’ yang dapat membantu menguatkan diri ODHA.

Keberanian Didi Mirhard mengungkapkan penyakitnya adalah salah satu terbukanya akses informasi terhadap penyakit ini. Semoga Didi tenang di Surga.

Artikel Pilihan