Menu

Gak Hanya Lapar, Ini 10 Arti Tangisan Bayi yang Harus Dipahami, Apa Saja?

12 Januari 2023 10:15 WIB

Bayi menangis. (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Bekasi —

Menangis memang menjadi satu-satunya cara bayi mengungkapkan kebutuhan dan keinginnanya. Hal ini yang jadi alasan penting bagi orangtua untuk mengetahui dan memahami arti tangisan bayi.

Dengan mengetahui suara tangisan bayi, Moms bisa menenangkan bayi lebih cepat. Untuk itu, yuk ketahui arti tangisan bayi. Mengutip dari laman sindikasi konten theasianparent.com, berikut arti tangisan bayi yang perlu diketahui.

1. Lapar

Nyatanya, semua orang menjadi sedikit rewel ketika mereka lapar, apalagi bayi. Pada awalnya, tangisan si kecil mungkin terdengar seperti tangisan rewel, tetapi setelah beberapa saat, tangisannya terdengar menjadi lebih panik di mana suara si kecil lebih keras, lebih lama, dan lebih menuntut.

Jenis tangisan yang menandakan rasa lapar terdengar seperti sirene. Suara itu sering disertai dengan meletakkan tangan ke mulut, mengepalkan jari, dan mengarahkan kepalanya ke payudara.

2. Popok Basah atau Penuh

Popok yang basah atau kotor adalah salah satu alasan utama bayi merasa gak nyaman. Oleh karena itu, salah satu arti tangisan bayi yang perlu diketahui yaitu saat si kecil merasa gak nyaman karena popoknya basah atau penuh.

Biasanya bayi mengekspresikan perasaannya gak nyaman dengan tangisan yang merengek, sengau, terus-menerus dengan suara tangisan pendek, diikuti dengan tangisan yang lebih panjang. Segera periksa popoknya, jika memang sudah penuh segera ganti dengan popok yang baru.

3. Mengantuk

Saat mengantuk dan lelah, bayi mengeluarkan suara tangisan bernada tinggi yang diikuti banyak napas di belakangnya. Biasanya dimulai sebagai rengekan lembut dan pendek yang kemudian meningkat intensitasnya.

Bayi juga tampak menguap, menutup mata, membuat gerakan tersentak-sentak, atau meletakkan kepalan tangan ke mulut.

4. Bayi Perlu Bersendawa

Jika melihat bayi menangis setelah menyusu, itu adalah tanda klasik mereka perlu bersendawa. Selain itu, ada beberapa kondisi lain, seperti setelah cegukan atau menangis, di mana bayi merasa nyaman jika sudah bersendawa.

Jadi, ketika bayi yang menangis tanpa sebab, tidak ada salahnya untuk menepuk punggungnya. Gosok melingkar di sisi kiri dan punggungnya, mulai dari pinggulnya dan naik ke atas agar ia bersendawa.

5. Terlalu Banyak Stimulasi

Dalam situasi terlalu banyak cahaya, suara, atau pengalaman baru yang terjadi sekaligus, bayi bisa saja menangis. Si kecil merasa terlalu banyak stimulasi sehingga kondisi lingkungan perlu diubah.

Tangisan bayi terdengar naik, turun, dan meninggi, si kecil mungkin juga mencoba memalingkan kepala atau tubuhnya dari cahaya atau suara yang mengganggu. Untuk mengatasinya, coba tutup gorden, redupkan lampu, tambahkan white noise seperti suara kipas angin atau rekaman suara alam untuk membantu menenangkannya.

6. Mulai Tumbuh Gigi

Bayi mulai tumbuh gigi sejak usia 4 bulan. Ketika rasa sakitnya muncul, tangisan bayi dijamin akan meningkat. Tanda-tanda tumbuh gigi lainnya adalah air liur berlebihan dan bayi menggigit apa pun yang bisa ia jangkau.

Mengisap dot atau jemari dapat membantu menenangkan si kecil. Selain itu, cara mengatasi bayi rewel karena tumbuh gigi yaitu dengan memberikan teether dan mengusap gusi si kecil.

7. Bayi Merasa Bosan

Tangisan si kecil juga bisa disebabkan oleh kebosanan. Bayi yang bosan perlu dihibur, ia pun mencari perhatian dengan menjadi rewel dan gelisah.

Saat berusaha mendapatkan perhatian, tangisan bayi terdengar seperti ‘ooh’ dan ‘ah’. Namun ketika tangisan tersebut tampak tidak berhasil, suaranya berubah menjadi tangisan rewel dan kemudian ia mengeluarkan tangisan marah yang bergantian dengan rengekan.

8. Bayi Sedang Sakit

Jika si kecil merasa sakit, Moms mungkin akan melihat bayi menangis lebih sering dari biasanya. Kebanyakan orang tua mengenali seperti apa tangisan bayi yang biasa. Jadi, ketika bayi tidak berhenti menangis atau menangis lebih keras dan lebih lama dari biasanya, itu bisa menjadi tanda penyakit.

Terlebih jika disertai gejala seperti demam, muntah, berat badan kurang, atau jika bayi tidak dapat dihibur, segera bawa ke dokter. Patut dicurigai, arti tangisan bayi di kondisi tersebut karena ia merasakan sakit.

9. Kolik

Kolik adalah tangisan berlebihan dan perilaku rewel bayi. Ini biasanya memuncak sekitar 6 minggu setelah bayi lahir dan hilang pada usia 3 hingga 4 bulan.

Bayi menangis dalam waktu lama dengan ratapan atau jeritan yang intens di mana ia lekas marah, merengek, dan gelisah. Bayi dengan kolik akan lebih banyak menangis, bisa lebih dari 3 jam sehari dan biasanya menjelang sore atau malam hari.

10. Bayi Merasa Gak Nyaman

Tangisan jenis ini bisa terjadi kapan saja, terutama pada bayi yang lebih besar yang memiliki mobilitas lebih. Misalnya, saat si kecil berada di tempat yang mereka tidak inginkan. Si kecil mungkin banyak menggeliat di lengan atau memutar kepala dari satu sisi ke sisi lain.

Di situasi gak nyaman, tangisan si kecil yang lebih seperti kombinasi dari semua tangisan yang disatukan. Ini bisa terdengar terus-menerus sampai bayi mendapatkan apa yang diinginkannya.