Menu

Cuaca Panas Landa Indonesia: Yuk Kenali Penyebab, Gejala, hingga Cara Mencegah Dehidrasi pada Anak, Catat Ya Moms!

28 April 2023 16:40 WIB

Ilustrasi dehidrasi pada anak. (SHUTTERSTOCK/ Nurhudayanti)

HerStory, Jakarta —

Pancaroba atau perubahan musim cukup mengganggu kondisi kesehatan, terutama pada anak-anak. Suhu yang sebelumnya dingin kini berubah menjadi panas sangat berpengaruh pada metabolisme tubuh sehingga si kecil rentan terserang penyakit. 

Nah Moms, salah satu penyakit kerap muncul saat musim panas adalah dehidrasi. Umumnya, anak-anak belum bisa mengenali gejala kondisi tersebut dan bagaimana cara pencegahannya. 

Dehidrasi berarti tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dibutuhkan. Apabila tidak diobati, itu bisa menjadi masalah serius.

Anak-anak sangat rentan terhadap dehidrasi karena mereka memiliki tingkat aktivitas lebih tinggi daripada orang dewasa. Kegiatannya yang cukup aktif memungkinkan anak kehilangan lebih banyak kadar air di dalam tubuhnya. 

Sebab itu, penting bagi Moms memerhatikan kesehatan si kecil terutama saat musim panas. Lantas apa saja saja sih penyebab dehidrasi di musim panas dan bagaimana tanda-tandanya? Yuk simak penjelasan berikut ini Moms. 

Penyebab Dehidrasi pada Anak

Melansir dari Very Well Family, Jumat (28/4/2023) penyebab dehidrasi paling umum adalah kehilangan cairan dari saluran pencernaan, seperti diare, muntah, pendarahan, dan keringat berlebih. 

Dalam kasus yang sering terjadi, tidak minum cukup cairan atau berkeringat terlalu banyak dapat menyebabkan dehidrasi. Hal ini sering terjadi pada anak. 

Ukuran tubuh mereka yang kecil secara alami menahan lebih sedikit cairan daripada orang dewasa, sehingga rentan dehidrasi. Lalu bagaimana gejala dehidrasi pada anak? 

Gejala Dehidrasi pada Anak

Seorang anak dehidrasi ringan ditandai dengan gejala kelelahan, sakit kepala, penurunan pengeluaran urin, dan peningkatan denyut jantung. Sementara itu, gejala dehidrasi berat ditandai mulut dan lidah tampak kering, pernapasan serta detak jantung lebih cepat. 

Cara Mengatasi Dehidrasi 

Dokter anak di Einstein Pediatrics, Virginia, Florencia Segura, menyarankan para Moms untuk segera memberikan cairan cukup, seperti susu atau air mineral saat anak mengalami dehidrasi. 

"Adapun untuk dehidrasi berat, kami juga merekomendasikan solusi rehidrasi oral seperti Pedialyte atau Enfalyte untuk anak kecil karena bisa memberi tubuh jumlah air dan garam yang tepat," ujar Dokter Segura. 

Adapun kebutuhan cairan pada anak berbeda berdasarkan usia, jenis kelamin, massa otot,dan lemak tubuh. Diperkirakan, bayi usia 0 – 6 bulan memerlukan cairan 700 mL/hari. 

Sementara bayi 7 – 12 bulan memerlukan cairan 800 mL/hari. Lalu anak 1 – 3 tahun memerlukan 1300 mL/hari, usia 4 – 8 tahun 1700 mL/hari. 

Selanjutnya, anak 9 – 13 tahun memerlukan 2400 mL/hari pada laki – laki dan 2100 mL/hari untuk perempuan. Terakhir, anak usia 14 – 18 tahun memerlukan 3300 mL/hari (laki – laki) dan 2300 mL/hari untuk perempuan. 

Cara Mencegah Dehidrasi

Menyadari bahayanya dehidrasi, Moms bisa mencegahkan dengan sejumlah cara. Guna mencegah dehidrasi pada bayi baru lahir, beri mereka makan secara teratur. 

Beri bayi ASI yang cukup. Dianjurkan untuk menyusui bayi baru lahir setidaknya setiap dua hingga tiga jam di siang dan malam hari. 

Sementara, untuk anak-anak yang lebih besar, American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk sering memberikan cairan seperti air. 

Semoga informasinya bermanfaat, ya Moms!

Artikel Pilihan