Menu

Psikolog Ungkap 4 Perubahan Otak Pria saat Berselingkuh, Salah Satunya Jadi Biasa Berbohong!

25 Mei 2023 17:30 WIB

Ilustrasi membuktikan pasangan selingkuh (Sumber/iStockphoto)

HerStory, Depok —

Isu perselingkuhan para figur publik belakangan ini masih jadi perbincangan hangat publik di Tanah Air. Kondisi tersebut membuat siapapun, terutama wanita menjadi memiliki kekhawatiran berlebih terhadap pasangannya. 

Sebab, jika sudah berselingkuh, pria cenderung mengalami perubahan secara psikologis. Akibatnya, hubungan suami istri menjadi tak harmonis karena banyaknya pertengkaran. 

Psikolog Samanta Elsener mengungkapkan ada sejumlah perubahan para otak pria ketika mereka berselingkuh. Apa saja sih? Yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini. 

1. Gen Reseptor Dopamin Mereka Lebih Panjang

Perubahan pertama pada otak pria saat berselingkuh adalah Reseptor Dopamin D4 mereka menjadi lebih panjang. Dopamin adalah neurotransmitter yang biasa dikaitkan dengan kesenangan. 

Mengutip dari Romper, variasi genetik khusus ini berpotensi lebih mungkin terjadi pada mereka yang berselingkuh. Sebuah studi pada 2010 diterbitkan dalam jurnal PLoS One menemukan, mereka yang memiliki versi alel panjang dari gen reseptor Dopamin cenderung sudah pernah berselingkuh dari pasangannya di masa lalu.

2. Otak Terbiasa untuk Berbohong

Selingkuh terjadi karena banyak alasan yang berbeda. Ada banyak faktor berbeda yang dapat mempengaruhi kemungkinan seseorang untuk selingkuh. Namun jika seseorang melakukan hubungan gelap di belakang pasangannya sekali, itu berpotensi besar terulang kembali.

Sebuah studi pada 2016 yang diterbitkan di Nature Neuroscience menemukan, seiring waktu, orak orang yang berselingkuh akan terbiasa berbohong. Ini membuat mereka lebih sering menipu pasangannya di kemudian hari. 

3. Memiliki Tingkat Monoamine Oxidase A Lebih Rendah

Jika pasangan adalah seseorang yang menghargai pengalaman, persaingan, dan kekuatan, mereka mungkin termasuk dalam kategori "pencari sensasi." 

Newsweek melaporkan, kelompok orang ini cenderung memiliki kadar monoamina oksidase A lebih rendah. Ini merupakan enzim yang membantu menentukan tingkat dopamin di otak. Individu dengan kadar monoamina oksidase A lebih rendah cenderung berperilaku agresif.

4. Memiliki Tingkat Testosteron Lebih Tinggi

Kadar testosteron juga dipengaruhi dari perilaku berselingkuh. Sebuah studi pada 2007 yang diterbitkan di Hormones and Behavior menemukan, orang yang berselingkuh memiliki kadar testosteron lebih tinggi.

Mungkin sebagian pria menganggap testoteron tinggi sangat penting dan menentukan kejantanan. Padahal, jika kadar testosteron tinggi maka bisa mendatangkan masalah pada pria. 

Kadar testoteron tinggi dikaitkan pengambilan keputusan impulsif. Mereka akan membuat keputusan tergesa-gesa tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan.

Artikel Pilihan