Menu

Disiplin Positif untuk Balita Sulit Diterapkan? Cuss Moms Cek Tipsnya supaya Si Kecil Gak Tertekan!

14 Juni 2023 20:15 WIB

Ilustrasi balita yang sedang mendengarkan musik. (Unsplash/Alireza Attari)

HerStory, Jakarta —

Moms, memiliki anak balita memang cukup menantang, ya. Pada rentang 1-5 tahun jiwa eksplorasi si kecil sangat tinggi untuk mengenal berbagai hal di sekitarnya. 

Nah, dalam hal ini, peran Moms sangat diperlukan untuk mengontrol anak agar mereka bisa disiplin dan mengetahui mana yang baik dan salah. Kendati demikian, dalam menerapkan disiplin yang positif tentu tak mudah. 

Terkadang, mungkin Moms merasa emosi dan marah sehingga membentak si kecil. Atau bahkan, sebagian Moms justru terlalu memanjakan si kecil dengan tak memberikan larangan tertentu. 

Mengutip dari akun Instagram Tentang Anak Official, jika anak terlalu dilindungi oleh orangtua, mereka berpotensi menjadi generasi strawberry atau gak dapat menghadapi tekanan sosial dan kerja keras. 

Sementara bentakan, ancaman, hukuman, dan silent treatment dari orangtua yang diterima anak terus menerus, itu membuat volume otak hipokamus, berkaitan dengan memori dan belajar berisiko berkurang. 

Principal Child Psychologist, Grace E Sameve mengungkapkan, ada cara yang bisa Moms lakukan untuk menerapkan disiplin positif kepada anak, salah saatunya menetapkan jadwal rutinitas harian. 

Grace mengungkapkan, demi menerapkan disiplin positif kepada anak, Moms bisa menetapkan jadwal rutinitas harian termasuk konsekuensinya. 

“Upayakan untuk terapkan secara konsisten. Jika anak menunjukkan penolakan, coba ambil waktu untuk tenangkan diri sebelum merespons. Tarik napas panjang beberapa kali dan tanyakan pada diri, ‘apakah berteriak bermanfaat untuk anak atau hanya melampiaskan emosi? Apakah anak sengaja membuat kita kesal atau dia masih perlu bantuan kita’,” ucap Grace.

Grace menuturkan, jika Moms sudah tenang, coba hampiri anak lalu tatap matanya. Lalu setelah itu, gunakan volume suara yang tak terlalu besar untuk mengingatkan atau membantu anak menjalani rutinitas.

“Jangan lupa untuk dampingi dan beri anak keesempatan. Kelola pengalaman emosi yang gak menyenangkan selama proses ini,” tutup grace. 

Share Artikel:

Oleh: Ummu Hani